Monday, July 27, 2015

Ied Mubarok “Goes to Santolo Beach”


Bismillah..

Bada tahmid dan Sholawat

Sobat saepulnet sekalian, gimana liburannya ? berkesan banget kan! Tentunya berkesan banget, bagaimanapun waktu itu sangat berharga dan bila kita menikmatinya dengan hal yang kita sukai akan berkesan .. mungkin liburannya ada yang ke gunung, ke pantai, ke tempat wisata keluarga, atau sekedar bercengkrama dan berkumpul bareng sama keluarga itu semua harus disyukuri deh.. momentum idul fitri kemarin bisa jadi sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik tentunya .. mudah-mudahan ..
Oh iya, sebelum lanjut ke cerita perjalanan yang kami lalui kemarin, saya atas nama pribadi mau ngucapin dulu Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin ya Sob.. Taqobbalallahu minna waminkum shiyamana washiyamakum … Semoga Allah menerima amalku dan amalmu, shaumku dan shaummu.. Aamiin)

Oke, saya akan berbagi laporan perjalanan saya ke suatu tempat yang sebelumnya masuk dalam list destinasi, dan Alhamdulillah Allah menghendaki saya bisa pergi ke tempat itu saat momentum lebaran idul fitri tahun ini, dan bisa bareng keluarga lagi.. Subhanallah, rencanaNya selalu lebih indah…
Malam itu tanggal 18 Juli, keluarga yang kami kunjungi di Tasikmalaya merencanakan untuk pergi ke pantai itu dan tentunya bareng kami yang baru datang tadi pagi dari Bandung.. tentu itu saya tanggapi dengan sedikit keraguan karena memang harus menjaga kondisi badan agar lusa nanti (Senin) kami bisa kembali ke Bandung dengan kondisi baik, soalnya rencananya kita akan berangkat besoknya (Minggu) ke pantai.. Namun dorongan dari saudara2 yang dari Bandung terus merengek ingin ke Pantai jadinya saya harus menurut.. dan mempersiapkan fisik dengan beristirahat lebih dulu dibanding yang lainnya … rencana dadakan ini langsung disambut kami dengan menyiapkan lauk pauk yang akan dibawa besok untuk perbekalan di perjalanan, katanya jalur Tasik sampai ke pantai itu sekitar 5 jam lumayan juga.. Ibu dan bibi yang di Tasik menyiapkan bumbu untuk dimasak, dan kakek serta Uwa menyiapkan ayam untuk disembelih .. saya masih menyiapkan diri untuk mengantuk dan tidur saat mereka sibuk hihi

Kami start berangkat pukul 07.30 pagi, 2 kuda bermesin ini menjadi kendaraan kami menuju ke Pantai yang berada di Garut, pantai yang sekarang lagi banyak dikunjungi karena panorama pesisirnya yang indah .. Pantai yang sambung menyambung dengan pantai Cipatujah di Tasik, Sayang Heulang dan Ranca Buaya di Garut, dan berlanjut ke Jayanti di Cidaun,, Ada yang tau ? Ya namanya Pantai Santolo ..

Jalur yang dilewati yaitu dari Cibalong-karang-Cipatujah-Sancang-Cibalong(Garut)-sampai ke pertigaan Cikajang Garut-Santolo… 

Jalanan yang sepi


Ada yang asyik dan saya perhatikan dalam perjalanan ini, jalur yang dilewati setelah Cipatujah, kita akan menyisir bagian selatan Jawa dan sejajar dengan garis pantai .. Subhanallah, deretan pohon kelapa disepanjang jalan seakan menemani perjalanan kami di hawa tropis ini.. Memasuki kawasan Sancang.. saya mulai merasakan aroma sejarah.. entah kenapa ada cerita legenda disini, terutama pas area Patung Harimau Putih di pinggir jalan dan berada di area kebun karet yang rindang.. Namun sayang, jalannya sangat rusak dan berdebu apalagi saat ini musim kemarau.. Sekitar 2 km kami harus melewati area ini, kebun karet, kerikil dan beberapa sapi dan domba yang sengaja diliarkan begitu saja di area itu, sangat banyak dan beberapa saling sebrang menyeberang melewati jalan yang kami lalui ..

Kondisi jalan area Sancang


Namun kurang asyik rasanya bila tak turun dan merasakan udara di kawasan kebun karet ini, meskipun kondisi nya seperti tadi, kami tak mau melewatkan suasana kebersamaan kekeluargaan ini yang jarang terjadi, dan biasanya hanya setaun sekali kami bertemu saat idul fitri ini..
Kami menghentikan kendaraan di sekitar jarak 1 Km sejak kami masuk area Sancang ini, dan melakukan tradisi botram (Makan bersama) karena perjalanan sudah kami lalui sekitar 3 jam, perut kami terasa lapar.. dan tak lupa untuk berfoto .. berikut

Kawanan sapi di kebun karet

berfoto bareng saudara

Kemudian Kami lanjutkan perjalanan ini dan nanti kami akan melewati jalur ini kembali untuk pulang ke Tasik


Jalan kerikil


Sekitar pukul 13.00 seharusnya kami sudah sampai di lokasi, namun karena ini masih suasana libur lebaran.. Subhanallah.. kami harus menambah rasa sabar karena baru sekitar pukul 16.00 kami sampai setelah 3 jam kami terjebak dalam kerumunan lautan manusia yang menuju kesana.. (Dari pertigaan Cijakang sampai pintu masuk Santolo)..
Setelah melewati perjalanan yang jauh, akhirnya kami sampai di pintu masuk.. Untuk tiket per orang dikenakan Rp. 5.000,-, dan biaya parkir di Area Lapan Garut dikenakan Rp. 10.000,-/ kendaraan..




Alhamdulillah, suasana pantai sudah sangat terasa disana (yaiyalah).. terlebih padatnya pengunjung saat itu, dari ujung pintu masuk sampai tempat parkir dan beberapa kios pasar malam yang kami lewati penuh sesak dengan manusia.. tapi tak apalah, itu semua adalah barokahnya liburan kali ini ..
Tak perlu lama mempersiapkan, setelah sholat dan ganti pakaian, kami semua menuju pesisir pantai yang saat itu disoroti sinar matahari yang mulai redup, sejuk, sepoi, namun tetap riuh riak karena suara ombak tetap mendominasi telinga kami ..

Sunset sore hari


Karena waktu yang terlalu sore, kami harus memutar otak untuk menikmati suasana pantai yang terbilang sedang ramai ini.. Akhirnya kami memutuskan untuk menaiki wahana Ufo (sejenis Banana Boat), yang diombang ambingkan di atas laut namun tetap stabil dan tidak sampai terjatuh ke laut .. Maklum, beberapa dari kami masih amatiran dan phobia laut.. hehe
Biaya menaiki Ufo untuk maksimal 6 orang ini yaitu sebesar Rp.200.000,- sebanding dengan adrenalin kita yang diuji.. Subhanallah, air yang mendominasi nusantara ini sangat dekat dari kepalan tangan ke tali perahu Ufo .. bahkan kita berada diatasnya..

Alhamdulillah finish..


Perjalanan menikmati Pantai ini kami akhiri karena hari sudah mulai gelap, dan mentari sudah kembali entah dibalik gunung atau laut yang tak terbatas ini jangkauannya.. Alhamdulillah kami ucapkan, bersyukur pada Allah yang menciptakan alam Indonesia yang beragam terutama bahari nya.. Semoga setiap perjalanan yang kita alami dan kita lakukan, selalu saja ada hikmah yang dapat kita petik dari berbagai hal.. terutama “syukur” yang terkadang kita lupa mengekspresikannya ..
Gimana dengan cerita mu Sob ?



Asep
Being a good person is more important !




0 comments:

Post a Comment