Tuesday, December 29, 2015

Tour de Jayanti ..

Assalamu’alaikum Sobat Saepulnet

Ba’da tahmid miwah sholawat

Alhamdulillah setelah sekian lama kucari dirimu ohh .. *eh kok jadi ke lagu..hehe.. malam ini ditengah tugas tugas yang menumpuk karena sebentar lagi harus UASpada suatu hari.. saya bisa menyempatkan untuk kembali nge-blog.. yaa sebetulnya tak harus menunggu kesempatan, tapi kitalah yang membuat “sempat” itu..
Ada beberapa event yang seharusnya saya bisa posting disini, cuman karena futur suka ada aja alasannya.. akhirnya dengan sedikit semangat yang tersisa dan mulai membangun kembali,, mudah-mudahan catatan perjalanan kali ini akan membuat semangat “mulai” lagi..

Oh yaa,, sebelumnya gimana kabar sobat saepulnet hari ini.. (Alhamdulillah luar biasa Allahuakbar..) mudah-mudahan selalu dalam keadaan baik dalam segala kondisi dan apapun yang terjadi tetaplah selalu meyakini bahwa itulah yang terbaik bagi kita.. *heup

Langsung saja, pada catatan kali ini saya akan membagikan sebuah catatan perjalanan yang telah kami lalui pada liburan kali ini.. tepatnya 24 Desember kemarin saya dan teman-teman dikantor dengan sedikit suasana dan lingkungan teman-teman yang berbeda pergi ke suatu tempat dengan mengendarai si kuda besi alias touring.. jreng jreng..

Kami merencanakan perjalanan ini pada Senin pagi setelah ada info resmi bahwa tanggal 24 adalah hari libur sebelum tanggal 25.. di kalender tgl 24 itu adalah Maulid Nabi Muhammad SAW dan tgl 25 adalah hari Natal.. Momen yang pas diliburan para pekerja yang biasanya liburnya hanya sabtu dan minggu saja. Tujuan touring kali ini yaitu ke Pantai Sawarna di Cianjur Selatan.

Setelah fix waktu pelaksanaan touringnya, beberapa  dari kami yang bertindak sebagai pencetus kegiatan yaitu Pak Indra, Pak Kus serta Pak Her.. melakukan pendataan siapa-siapa saja yang akan ikut.. beberapa dari teman yang lain ada yang tidak bisa ikut karena sebagian ada yang sudah merencanakan rencana pribadinya diantaranya mudikk.. (liburan panjang akhir tahun katanya)..

Akhirnya singkat cerita.. Kamis pagi, sekitar 15 orang dengan 13 kuda besi sudah berkumpul di titik kumpul (tikum) yaitu di pom bensin Soreang dekat kantor *JB, pemilihan tikum tersebut karena strategis yaitu sudah sejalur dengan tujuan melalui jalur ciwidey.. sekira pukul 6.30 kami sudah lengkap.. Saya sendiri tidak bawa kendaraan tetapi boncengan dengan pak Indra dan satu teman yang lain boncengan dengan Pak Hedi.. sebelum perjalanan panjang dimulai,, kami memeriksa semua amunisi masing-masing.. terutama persediaan bahan bakar,, sebagian diisi di pom tempat tikum ini agar perjalanan tenang.. ini merupakan hal utama yang harus disiapkan rider saat akan touring.. jangan lupa ya sob kalo mau touring perhatikan yang satu ini.. ada teman kami yang membawa “kompan” untuk persediaan di perjalanan, karena sesuai info yang didapat,, perjalanan akan memakan waktu sekira 5 jam melalui pegunungan dan tidak akan menemui pom bensin “p*rt*m*n*” kembali kecuali pedagang bensin eceran yang ada di beberapa titik sepanjang perjalanan.

Setelah semuanya siap, kami mulai memacu kuda besi,, saya sih ga memacu hehe hanya menjadi penumpang,, tapi karena saya yang dibonceng akhirnya saya jadi “tatib” yang membawa “sign” berupa tongkat berwarna orange yang berada di depan sebagai leader perjalanan.. tapi karena Pak Indra kurang hafal perjalanan, yang didepan ada Mas Adi.. dan kita di posisi kedua.. yang lainnya mengikuti dari belakang, begitu seterusnya berjajar sehingga perjalanan aman..

Speedo kendaraan Pak Indra ada pada Km 0 sejak kami berangkat dari kawasan Buah Batu Bandung, sejurus kemudian setelah melewati jalur Soreang – Ciwidey,, sampailah kami di alun-alun Ciwidey sekitar pukul 07.00.. Mas Adi menghentikan motornya diikuti Pak Indra dan yang lainnya karena instruksi dari Pak Her takut ada yang belum sarapan, kita berhenti sejenak dulu di Ciwidey.. Inilah #stop pertama kami.. :-D

#Stop Pertama Alun-Alun Ciwidey

Setelah sarapan dan minum beberapa cangkir kopi dan sebagainya, kami melanjutkan perjalanan menyusuri kawasan wisata Ciwidey, Cimanggu, Rancaupas, Pemandian kolam air panas Walini dan beberapa spot wisata favorit dan terkenal di Jawa Barat.. Sampailah kami di puncak jalur Ciwidey., hamparan kebun teh luas nan hijau, menyegarkan pandangan kami dan menemani perjalanan kami sekira 5 km… jalanan dikawasan kebun teh cukup mendatar namun berkelok-kelok seolah kami berada dalam labirin kebun teh yang menghampar bagai karpet hijau nan sejuk.. tak lengkap rasanya jika tak berfoto sejenak..

Pak Hedi on the road

Pak Fajar on the road

Pak Daniel dan diikuti yang lain on the road


Di tengah perjalanan di area kebun teh..kami mendapati kabar dari bagian belakang bahwa 2 motor tertinggal dari rombongan, selidik demi selidik kemudian kami menepi sejenak, pak Her kemudian memutar balikkan motornya dan menyusul kembali ke belakang mengecek kondisi yang tertinggal, setelah 10 menit berselang, pak Her kembali bersamaan dengan 2 motor yang tertinggal tadi, yaitu pak Kus dan pak Heri,, ternyata ada masalah pada kendaraan Pak Heri oli motor nya bocor, tapi Alhamdulillah tadi masih di kawasan wisata Ciwidey ada kios tambal ban yang buka dan membantu kendala tadi.. Pantas saja saya melirik ke belakang sambil foto-foto kok merasa ada yang hilang.. hihihi tapi Alhamdulillah sudah clear.. Sembari menunggu mas Adi mengecek amunisi bahan bakar motornya yang agak boros dan membuka persediaan bahan bakar yang tadi dibeli di Soreang.. Ini artinya #stop kami yang kedua..

Hamparan kebun teh Ciwidey

Pengisian bahan bakar Pak Adi

Setelah semuanya siap kami melanjutkan perjalanan, sembari menikmati pesona kebun teh saya tetap memegang camdi untuk mengambil gambar selama perjalanan.. tongkat sign sudah saya simpan rapat karena jalanan tidak terlalu ramai.. Oh iya bagi sobat yang akan melakukan perjalanan ke Jayanti lewat jalur ini mohon untuk di cek & ricek terlebih dahulu pada kondisi kendaraan, pakaian yang dipakai, serta persediaan makanan dan air minum karena cuaca dari mulai naik ke Ciwidey sampai lewat Ciwidey kemudian turun ke perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur sangat dingin.. Cek kondisi rem pada kendaraan karena jalanan dari Ciwidey ke Cianur Selatan mulai menurun dan berkelok.. Gunakan double Sweater dan celana agar gak kedinginan.. Namun udaranya dijamin segar dan menyegarkan.. hehe

Ini nih beberapa jalanan yang mulai menurun dari kawasan Ciwidey menuju perbatasan Kab. Cianjur Selatan tepatnya di kawasan Naringgul.

Turunan Naringgul

Perbatasan Kab. Bandung - Kab. Cianjur Selatan (Naringgul)



Kemudian kami memasuki kawasan Hutan yang menurun dan berkelok, konon ini dinamai tanjakan dan kelokan 1000.. berkelok dan ada tikungan yang 360 derajat, disini sobat harus berhati-hati dan gunakan teknik riding yang handal .. hehe Tapi jangan khawatir soal kualitas jalan nya, jalur Ciwidey - Cianjur Selatan ini sangat bagus , sudah di hotmix, meskipun ada sebagian jalan setelah melewati Naringgul yang aspalnya sedikit terkelupas dan berupa kerikil.. Namun sebagian besar sudah sangat bagus.

Turunan Naringgul

Setelah melewati kawasan hutan sekitar 1km, akhirnya kami keluar dari daerah hutan dan mendapati kawasan lembah antara 2 dataran tinggi.. dataran tinggi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur Selatan, sangat menakjubkan.. angle darimanapun kita memandang, akan terasa seperti kita berada pada lokasi syuting film “Madagascar” atau “The Lord of The Rings”, sobat akan takjub melihat situasi jalanan di antara 2 lembah ini, entah apa nama tempatnya lupa,, yang jelas di utara dan selatan kita akan melihat puluhan celah-celah tebing yang mengalirkan air terjun yang turun bebas entah dari sungai apa ia berasal.. Subhanallah semakin perjalanan ini saya nikmati semakin terasa kecil saya ini dihadapanNya..  



Air terjun view dari lembah 

Diakhir jalur lembah ini kita akan kembali “naik” memasuki dataran baru Cianjur Selatan, km sudah menuunjukkan angka 70 km saat saya melaju dan mendapati sebuah air terjun yang bersingggungan dengan jalan yang kami lewati, inilah yang disebut Curug Ceret (dalam bahasa Sunda Ceret artinya Kecipratan).. Jadi jika kita melewati Air terjun ini, kita akan terciprat air nya…wah seruu.. tak perlu lama-lama membayangkan ya Sob akhirnya kita berhenti sejenak disini untuk sekedar “Foto” karena Pak Her sudah berhenti duluan di depan dan bersiap dengan kamera besarnya..(Inilah #Stop kami yang ketiga)  Tapi sayang airnya gak “seceret” namanya saat itu, mungkin sedang kecil debit airnya atau gimana

Dari kiri : Pak Her, Pak Kus

#Stop ketiga


Curug Ceret

Sejurus kemudian kami selesai berfoto ala-ala rider haha.. Kemudian kami melanjutkan perjalanan.. Setelah melewati kawasan Curug-Curug yang berjejer dari lembah sampai Curug Ceret tadi.. dan terus naik sampai sekitar 10km, kemudian sobat akan mendapati jalanan disini yang mengecil jadi satu lajur kendaraan roda empat.. harus agak hati-hati nih Sob.. beberapa ratus meter satu lajur, sekian kilometer jalur besar, beberapa ratus meter satu lajur kembali, sekian kilometer jalur besar kembali .. begitu seterusnya sampai sekira 4 kali kami menemukan jalur seperti itu…

Jalanan mengecil

Di km 90 sudah mulai Nampak Pohon kelapa berjejer di sepanjang jalan yang kami lewati,, wah sudah tanda-tanda nihh mendekati lautan… eh ternyata benar.. dari perjalanan yang mulai “menurun” lagi sudah mulai Nampak dari kejauhan ada hamparan daratan yang berwarna biru.. ya itu pantai di kawasan ini (lupa namanya) akan Nampak laut pesisir Cianjur Selatan dari kejauhan… sejurus kemudian kami sampai di pertigaan Cidaun yang menjadi titik persimpangan pertemuan jalur antara Bandung – Cidaun – Jayanti dan Cianjur – Baranangsiang – Cidaun – Jayanti… Jangan khawatir Sob di persimpangan ini ramai kok sudah banyak rumah penduduk dan beberapa minimarket… Kami berhenti sejenak di salah satu minimarket untuk sekedar membenarkan posisi duduk di motor alias melepas kepegalan dan membeli beberapa botol air mineral.. Petunjuk arah sudah terlihat, sekitar 4km an lagi kami akan sampai di wisata Pantai Jayanti.. persimpangan inilah yang menjadi #Stop kami yang keempat..

Banyak pohon kelapa... nampak sudah dekat

Persimpangan Cidaun

Selesai meleleson sebentar, kami lanjutkan perjalanan dengan sedikit melambat sekitar 50km/jam kami lajukan kuda besi sembari menikmati udara panasnya pesisir pantai yang “jarang” kami dapati di Bandung hehehe.. 4km sudah kami lewati akhirnya kami sampai di persimpangan menuju pintu masuk kawasan wisata Jayanti,.. tercantum di papan petunjuk arah sekira 250 meter.. Jika Sobat datang dari arah Garut-Rancabuaya maka akan muncul dari arah berlawanan dari kedatangan kami…

Petunjuk sampai di Jayanti

Kemudian kami memasuki gerbang masuk .. Harga karcis nya gak mahal kok, untuk motor dihitung Rp.3000,-/motor dan orang dihitung Rp. 2000,-

Pintu Masuk Jayanti

Speedometer Pak Indra menunjukkan km 101 km, sudah sejauh itu kami melaju dan memacu kuda besi kami.. Alhamdulillah telah sampai di tujuan dengan Selamat.. Cuaca sudah mulai sangat membuat badan kami berkeringat, maklum kostum gunung masih menempel di tubuh kami.. :-D

Penampakkan lautnya Nampak jelas di depan kami… 

Laut Jayanti

Bagi sobat yang akan bermalam di Pantai Jayanti, jangan khawatir, banyak penginapan yang tersedia di tempat ini dengan harga yang terjangkau.. mulai dari Rp.100.000,- sampai Rp.300.000,- permalam nya.. Setelah survey oleh mas Adi dan mas Daniel, kami singgah di salah satu penginapan untuk sekedar menjadi titik point kumpul kendaraan dan barang-barang kami..dan tentunya rebahan sejenak ..zzzzZZ

Penginapan ( namun tak menginap :-D )

Pukul 11.00 WIB kami tiba di tempat tujuan ini, dari pukul 07.00 tadi berarti sudah 5 jam perjalanan kami habiskan untuk sampai di tempat ini.. ya perkiraan kalo dengan cepat kita memacu kendaraan maka sobat akan sampai dalam waktu minimal 4 jam.. tapi karena #stop kami yang tak diduga, yaa bisa lebih dari itu.. hehehe

Tak terasa perut sudah mulai keroncongan, kami singgah di salah satu tempat makan.. Biarkan untuk hal pesan-memesan ada Pak Indra, Pak Her dan Pak Kus yang ahlinya.. maklum.. biaya juga ahlinya ada di beliau-beliau :-D.. Banyak kok berjejer warung-warung seperti di pantai lain pada umumnya yang menjajakan aneka makanan dan kopi..

Tempat makan

Kios kios makanan yang tersedia dan berjejer

Sambil menunggu saya dan beberapa mengecek kondisi pantai apa bisa berenang atau tidak untuk acara selanjutnya setelah makan-makan… dan jreng jreng jreng

Dilarang Berenang

Ternyata di pantai Jayanti tidak dibolehkan untuk berenang karena berbahaya, kondisi ombak yang besar membuat wisata air di pantai ini tidak ada.. yaaah kurang seru jadinya.. tapi tak apa foto-foto di sekitar pantai dan karangnya juga masih bisa kok… Amaan..

Alhasil jadi foto-foto saja..

Bule sky on the sea.. Subhanallaah

Pengunjung lainn

Berikut foto perpisahan dengan pantai Jayanti

Kami tampak depan

Kami tampak samping

Shooter and shooted...

Setelah puas menikmati pantai.. sekira pukul 15.00 kami mulai beranjak untuk bergegas pulang menuju Bandung.. karena PP hari ini sudah diperhitungkan waktu pulangnya agar sampai di Bandung tidak terlalu malam.. Jalur nya yang menanjak dan sepi menjadi pertimbangan.. kami putuskan untuk kembali ke Bandung menggunakan jalur sama yang tadi yaitu Cidaun-Naringgul-Ciwidey-Bandung karena itu adalah jalur tercepat yang berjarak sekitar 100 km menuju Bandung.. sebenarnya ada jalur lain bila sobat ingin coba yaitu melalui Cisewu-Pangalengan-Bandung dan Jayanti-Rancabuaya-Garut-Bandung, namun keduanya lebih memutar dan perlu waktu yang lama..

Tak apa, ini tantangan bagi kami untuk kembali melewati jalur yang tadi dan dirasa akan lebih “menanjak” menuju Bandung..

Yang perlu sobat antisipasi saat perjalanan pulang yaitu tanjakan V nya, kelokan yang menanjaknya, dan setelah sampai di Ciwidey pada sore menjelang malam akan didapati kabut yang tebal.. jadi lebih berhati-hatilah dalam berkendara dan tetap perhatikan safety riding itu yang utama..

Tanjakan curam

Kabut Ciwidey

Oh iya, pukul 20.00 saya baru tiba kembali di Buah Batu Bandung di rumah Pak Indra, artinya 5 jam kembali kami tempuh dalam waktu perjalanan pulang ini, speedometer menunjukkan km 210.. Perjalanan pulang pun tak kalah alot nya dari perjalanan pergi tadi, beberapa kali kami berhenti sejenak, ada sekitar 5 #stop

#Stop yang pertama yaitu di tanjakan 1000 karena ada beberapa teman kami yang terjatuh ( :-D )

Lokasi jatuhnya ....

#Stop yang kedua yaitu di sebuah warung kopi di Kecamatan Naringgul, kami berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa kantuk akibat makan ikan tadi dan menambah sedikit asupan makanan dengan cemilan serta melaksanakan Sholat Ashar di mushola dekat warung.

#Stop yang ketiga yaitu di kawasan Ciwidey, tepatnya di masjid sebelah pemandian air panas Cimanggu untuk melaksanakan Sholat Maghrib

#Stop yang keempat yaitu di Alun-Alun CIwidey, karena cuaca sangat dingin, hari sudah mulai malam, perut keroncongan kembali, Pak Her pun menghentikan kendaraannya dan menepi di kios-kios penjual makanan ..(red: Nasi Goreng, dll).. Alhamdulillah nikmatnyaa

#Stop yang kelima di per3an Soreang yang mengarah ke Kopo dan Banjaran, disini kami ber 13 motor saling mengecek kondisi dan meng-absen satu persatu takut-takut ada yang tertinggal dan tak tahu jalan, selanjutnya kami terbagi dua kelompok menuju tujuan masing-masing, ada yang ke arah Bandung via Kopo da nada yang via Banjaran…

Dalam kegiatan touring ini, sobat harus selalu saling membantu dan bekerjasama dengan rider atau kawan yang lain dan tetap saling memperhatikan satu sama lain takut takut ada yang ketinggalan, ada yang bermasalah kendaraannya dan lain sebagainya…

Akhirnya catatan perjalanan ini saya akhiri.. semoga menjadi referensi bagi yang memerlukan.. dan jangan lupa recommend ke yang lainnya yaa atau bila ada komentar monggoo ditunggu..

Asep
Being a good person is more important





0 comments:

Post a Comment