Assalamu’alaikum Sobat Saepulnet
Ba’da tahmid miwah sholawat
Alhamdulillah setelah sekian lama
kucari dirimu ohh .. *eh kok jadi ke lagu..hehe.. malam ini ditengah tugas
tugas yang menumpuk karena sebentar lagi harus UASpada suatu hari.. saya bisa menyempatkan
untuk kembali nge-blog.. yaa sebetulnya tak harus menunggu kesempatan, tapi
kitalah yang membuat “sempat” itu..
Ada beberapa event yang
seharusnya saya bisa posting disini, cuman karena futur suka ada aja
alasannya.. akhirnya dengan sedikit semangat yang tersisa dan mulai membangun
kembali,, mudah-mudahan catatan perjalanan kali ini akan membuat semangat
“mulai” lagi..
Oh yaa,, sebelumnya gimana kabar
sobat saepulnet hari ini.. (Alhamdulillah luar biasa Allahuakbar..)
mudah-mudahan selalu dalam keadaan baik dalam segala kondisi dan apapun yang
terjadi tetaplah selalu meyakini bahwa itulah yang terbaik bagi kita.. *heup
Langsung saja, pada catatan kali
ini saya akan membagikan sebuah catatan perjalanan yang telah kami lalui pada
liburan kali ini.. tepatnya 24 Desember kemarin saya dan teman-teman dikantor
dengan sedikit suasana dan lingkungan teman-teman yang berbeda pergi ke suatu
tempat dengan mengendarai si kuda besi alias touring.. jreng jreng..
Kami merencanakan perjalanan ini
pada Senin pagi setelah ada info resmi bahwa tanggal 24 adalah hari libur
sebelum tanggal 25.. di kalender tgl 24 itu adalah Maulid Nabi Muhammad SAW dan
tgl 25 adalah hari Natal.. Momen yang pas diliburan para pekerja yang biasanya
liburnya hanya sabtu dan minggu saja. Tujuan touring kali ini yaitu ke Pantai
Sawarna di Cianjur Selatan.
Setelah fix waktu pelaksanaan
touringnya, beberapa dari kami yang
bertindak sebagai pencetus kegiatan yaitu Pak Indra, Pak Kus serta Pak Her..
melakukan pendataan siapa-siapa saja yang akan ikut.. beberapa dari teman yang
lain ada yang tidak bisa ikut karena sebagian ada yang sudah merencanakan
rencana pribadinya diantaranya mudikk.. (liburan panjang akhir tahun katanya)..
Akhirnya singkat cerita.. Kamis
pagi, sekitar 15 orang dengan 13 kuda besi sudah berkumpul di titik kumpul
(tikum) yaitu di pom bensin Soreang dekat kantor *JB, pemilihan tikum tersebut
karena strategis yaitu sudah sejalur dengan tujuan melalui jalur ciwidey..
sekira pukul 6.30 kami sudah lengkap.. Saya sendiri tidak bawa kendaraan tetapi
boncengan dengan pak Indra dan satu teman yang lain boncengan dengan Pak Hedi..
sebelum perjalanan panjang dimulai,, kami memeriksa semua amunisi
masing-masing.. terutama persediaan bahan bakar,, sebagian diisi di pom tempat
tikum ini agar perjalanan tenang.. ini merupakan hal utama yang harus disiapkan
rider saat akan touring.. jangan lupa ya sob kalo mau touring perhatikan yang
satu ini.. ada teman kami yang membawa “kompan” untuk persediaan di perjalanan,
karena sesuai info yang didapat,, perjalanan akan memakan waktu sekira 5 jam
melalui pegunungan dan tidak akan menemui pom bensin “p*rt*m*n*” kembali
kecuali pedagang bensin eceran yang ada di beberapa titik sepanjang perjalanan.
Setelah semuanya siap, kami mulai
memacu kuda besi,, saya sih ga memacu hehe hanya menjadi penumpang,, tapi
karena saya yang dibonceng akhirnya saya jadi “tatib” yang membawa “sign” berupa
tongkat berwarna orange yang berada di depan sebagai leader perjalanan.. tapi
karena Pak Indra kurang hafal perjalanan, yang didepan ada Mas Adi.. dan kita
di posisi kedua.. yang lainnya mengikuti dari belakang, begitu seterusnya
berjajar sehingga perjalanan aman..
Speedo kendaraan Pak Indra ada
pada Km 0 sejak kami berangkat dari kawasan Buah Batu Bandung, sejurus kemudian
setelah melewati jalur Soreang – Ciwidey,, sampailah kami di alun-alun Ciwidey
sekitar pukul 07.00.. Mas Adi menghentikan motornya diikuti Pak Indra dan yang
lainnya karena instruksi dari Pak Her takut ada yang belum sarapan, kita
berhenti sejenak dulu di Ciwidey.. Inilah #stop pertama kami.. :-D
#Stop Pertama Alun-Alun Ciwidey |
Setelah sarapan dan minum
beberapa cangkir kopi dan sebagainya, kami melanjutkan perjalanan menyusuri
kawasan wisata Ciwidey, Cimanggu, Rancaupas, Pemandian kolam air panas Walini
dan beberapa spot wisata favorit dan terkenal di Jawa Barat.. Sampailah kami di
puncak jalur Ciwidey., hamparan kebun teh luas nan hijau, menyegarkan pandangan
kami dan menemani perjalanan kami sekira 5 km… jalanan dikawasan kebun teh
cukup mendatar namun berkelok-kelok seolah kami berada dalam labirin kebun teh
yang menghampar bagai karpet hijau nan sejuk.. tak lengkap rasanya jika tak
berfoto sejenak..
Pak Hedi on the road |
Pak Fajar on the road |
Pak Daniel dan diikuti yang lain on the road |
Di tengah perjalanan di area
kebun teh..kami mendapati kabar dari bagian belakang bahwa 2 motor tertinggal
dari rombongan, selidik demi selidik kemudian kami menepi sejenak, pak Her
kemudian memutar balikkan motornya dan menyusul kembali ke belakang mengecek
kondisi yang tertinggal, setelah 10 menit berselang, pak Her kembali bersamaan
dengan 2 motor yang tertinggal tadi, yaitu pak Kus dan pak Heri,, ternyata ada
masalah pada kendaraan Pak Heri oli motor nya bocor, tapi Alhamdulillah tadi
masih di kawasan wisata Ciwidey ada kios tambal ban yang buka dan membantu
kendala tadi.. Pantas saja saya melirik ke belakang sambil foto-foto kok merasa
ada yang hilang.. hihihi tapi Alhamdulillah sudah clear.. Sembari menunggu mas
Adi mengecek amunisi bahan bakar motornya yang agak boros dan membuka
persediaan bahan bakar yang tadi dibeli di Soreang.. Ini artinya #stop kami
yang kedua..
Hamparan kebun teh Ciwidey |
Pengisian bahan bakar Pak Adi |
Setelah semuanya siap kami
melanjutkan perjalanan, sembari menikmati pesona kebun teh saya tetap memegang
camdi untuk mengambil gambar selama perjalanan.. tongkat sign sudah saya simpan
rapat karena jalanan tidak terlalu ramai.. Oh iya bagi sobat yang akan
melakukan perjalanan ke Jayanti lewat jalur ini mohon untuk di cek & ricek
terlebih dahulu pada kondisi kendaraan, pakaian yang dipakai, serta persediaan
makanan dan air minum karena cuaca dari mulai naik ke Ciwidey sampai lewat
Ciwidey kemudian turun ke perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
sangat dingin.. Cek kondisi rem pada kendaraan karena jalanan dari Ciwidey ke
Cianur Selatan mulai menurun dan berkelok.. Gunakan double Sweater dan celana
agar gak kedinginan.. Namun udaranya dijamin segar dan menyegarkan.. hehe
Ini nih beberapa jalanan yang
mulai menurun dari kawasan Ciwidey menuju perbatasan Kab. Cianjur Selatan
tepatnya di kawasan Naringgul.
Turunan Naringgul |
Perbatasan Kab. Bandung - Kab. Cianjur Selatan (Naringgul) |
Kemudian kami memasuki kawasan
Hutan yang menurun dan berkelok, konon ini dinamai tanjakan dan kelokan 1000..
berkelok dan ada tikungan yang 360 derajat, disini sobat harus berhati-hati dan
gunakan teknik riding yang handal .. hehe Tapi jangan khawatir soal kualitas
jalan nya, jalur Ciwidey - Cianjur Selatan ini sangat bagus , sudah di hotmix,
meskipun ada sebagian jalan setelah melewati Naringgul yang aspalnya sedikit
terkelupas dan berupa kerikil.. Namun sebagian besar sudah sangat bagus.
Turunan Naringgul |
Setelah melewati kawasan hutan
sekitar 1km, akhirnya kami keluar dari daerah hutan dan mendapati kawasan
lembah antara 2 dataran tinggi.. dataran tinggi Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Cianjur Selatan, sangat menakjubkan.. angle darimanapun kita memandang, akan
terasa seperti kita berada pada lokasi syuting film “Madagascar” atau “The Lord
of The Rings”, sobat akan takjub melihat situasi jalanan di antara 2 lembah
ini, entah apa nama tempatnya lupa,, yang jelas di utara dan selatan kita akan
melihat puluhan celah-celah tebing yang mengalirkan air terjun yang turun bebas
entah dari sungai apa ia berasal.. Subhanallah semakin perjalanan ini saya
nikmati semakin terasa kecil saya ini dihadapanNya..
Air terjun view dari lembah |
Diakhir jalur lembah ini kita
akan kembali “naik” memasuki dataran baru Cianjur Selatan, km sudah menuunjukkan
angka 70 km saat saya melaju dan mendapati sebuah air terjun yang
bersingggungan dengan jalan yang kami lewati, inilah yang disebut Curug Ceret
(dalam bahasa Sunda Ceret artinya Kecipratan).. Jadi jika kita melewati Air
terjun ini, kita akan terciprat air nya…wah seruu.. tak perlu lama-lama
membayangkan ya Sob akhirnya kita berhenti sejenak disini untuk sekedar “Foto”
karena Pak Her sudah berhenti duluan di depan dan bersiap dengan kamera
besarnya..(Inilah #Stop kami yang ketiga) Tapi sayang airnya gak “seceret” namanya saat
itu, mungkin sedang kecil debit airnya atau gimana
Dari kiri : Pak Her, Pak Kus |
#Stop ketiga |
Curug Ceret |
Sejurus kemudian kami selesai
berfoto ala-ala rider haha.. Kemudian kami melanjutkan perjalanan.. Setelah
melewati kawasan Curug-Curug yang berjejer dari lembah sampai Curug Ceret
tadi.. dan terus naik sampai sekitar 10km, kemudian sobat akan mendapati
jalanan disini yang mengecil jadi satu lajur kendaraan roda empat.. harus agak
hati-hati nih Sob.. beberapa ratus meter satu lajur, sekian kilometer jalur besar,
beberapa ratus meter satu lajur kembali, sekian kilometer jalur besar kembali
.. begitu seterusnya sampai sekira 4 kali kami menemukan jalur seperti itu…
Jalanan mengecil |
Di
km 90 sudah mulai Nampak Pohon kelapa berjejer di sepanjang jalan yang kami
lewati,, wah sudah tanda-tanda nihh mendekati lautan… eh ternyata benar.. dari
perjalanan yang mulai “menurun” lagi sudah mulai Nampak dari kejauhan ada
hamparan daratan yang berwarna biru.. ya itu pantai di kawasan ini (lupa
namanya) akan Nampak laut pesisir Cianjur Selatan dari kejauhan… sejurus
kemudian kami sampai di pertigaan Cidaun yang menjadi titik persimpangan
pertemuan jalur antara Bandung – Cidaun – Jayanti dan Cianjur – Baranangsiang –
Cidaun – Jayanti… Jangan khawatir Sob di persimpangan ini ramai kok sudah
banyak rumah penduduk dan beberapa minimarket… Kami berhenti sejenak di salah
satu minimarket untuk sekedar membenarkan posisi duduk di motor alias melepas
kepegalan dan membeli beberapa botol air mineral.. Petunjuk arah sudah terlihat,
sekitar 4km an lagi kami akan sampai di wisata Pantai Jayanti.. persimpangan
inilah yang menjadi #Stop kami yang keempat..
Banyak pohon kelapa... nampak sudah dekat |
Persimpangan Cidaun |
Selesai
meleleson sebentar, kami lanjutkan perjalanan dengan sedikit melambat sekitar
50km/jam kami lajukan kuda besi sembari menikmati udara panasnya pesisir pantai
yang “jarang” kami dapati di Bandung hehehe.. 4km sudah kami lewati akhirnya
kami sampai di persimpangan menuju pintu masuk kawasan wisata Jayanti,..
tercantum di papan petunjuk arah sekira 250 meter.. Jika Sobat datang dari arah
Garut-Rancabuaya maka akan muncul dari arah berlawanan dari kedatangan kami…
Petunjuk sampai di Jayanti |
Kemudian
kami memasuki gerbang masuk .. Harga karcis nya gak mahal kok, untuk motor
dihitung Rp.3000,-/motor dan orang dihitung Rp. 2000,-
Pintu Masuk Jayanti |
Speedometer
Pak Indra menunjukkan km 101 km, sudah sejauh itu kami melaju dan memacu kuda
besi kami.. Alhamdulillah telah sampai di tujuan dengan Selamat.. Cuaca sudah
mulai sangat membuat badan kami berkeringat, maklum kostum gunung masih
menempel di tubuh kami.. :-D
Penampakkan
lautnya Nampak jelas di depan kami…
Laut Jayanti |
Bagi
sobat yang akan bermalam di Pantai Jayanti, jangan khawatir, banyak penginapan
yang tersedia di tempat ini dengan harga yang terjangkau.. mulai dari
Rp.100.000,- sampai Rp.300.000,- permalam nya.. Setelah survey oleh mas Adi dan
mas Daniel, kami singgah di salah satu penginapan untuk sekedar menjadi titik
point kumpul kendaraan dan barang-barang kami..dan tentunya rebahan sejenak
..zzzzZZ
Penginapan ( namun tak menginap :-D ) |
Pukul
11.00 WIB kami tiba di tempat tujuan ini, dari pukul 07.00 tadi berarti sudah 5
jam perjalanan kami habiskan untuk sampai di tempat ini.. ya perkiraan kalo dengan
cepat kita memacu kendaraan maka sobat akan sampai dalam waktu minimal 4 jam..
tapi karena #stop kami yang tak diduga, yaa bisa lebih dari itu.. hehehe
Tak
terasa perut sudah mulai keroncongan, kami singgah di salah satu tempat makan..
Biarkan untuk hal pesan-memesan ada Pak Indra, Pak Her dan Pak Kus yang
ahlinya.. maklum.. biaya juga ahlinya ada di beliau-beliau :-D.. Banyak kok
berjejer warung-warung seperti di pantai lain pada umumnya yang menjajakan
aneka makanan dan kopi..
Tempat makan |
Kios kios makanan yang tersedia dan berjejer |
Sambil
menunggu saya dan beberapa mengecek kondisi pantai apa bisa berenang atau tidak
untuk acara selanjutnya setelah makan-makan… dan jreng jreng jreng
Dilarang Berenang |
Ternyata
di pantai Jayanti tidak dibolehkan untuk berenang karena berbahaya, kondisi
ombak yang besar membuat wisata air di pantai ini tidak ada.. yaaah kurang seru
jadinya.. tapi tak apa foto-foto di sekitar pantai dan karangnya juga masih
bisa kok… Amaan..
Alhasil jadi foto-foto saja.. |
Bule sky on the sea.. Subhanallaah |
Pengunjung lainn |
Berikut
foto perpisahan dengan pantai Jayanti
Kami tampak depan |
Kami tampak samping |
Shooter and shooted... |
Setelah
puas menikmati pantai.. sekira pukul 15.00 kami mulai beranjak untuk bergegas
pulang menuju Bandung.. karena PP hari ini sudah diperhitungkan waktu pulangnya
agar sampai di Bandung tidak terlalu malam.. Jalur nya yang menanjak dan sepi
menjadi pertimbangan.. kami putuskan untuk kembali ke Bandung menggunakan jalur
sama yang tadi yaitu Cidaun-Naringgul-Ciwidey-Bandung karena itu adalah jalur
tercepat yang berjarak sekitar 100 km menuju Bandung.. sebenarnya ada jalur
lain bila sobat ingin coba yaitu melalui Cisewu-Pangalengan-Bandung dan
Jayanti-Rancabuaya-Garut-Bandung, namun keduanya lebih memutar dan perlu waktu
yang lama..
Tak
apa, ini tantangan bagi kami untuk kembali melewati jalur yang tadi dan dirasa
akan lebih “menanjak” menuju Bandung..
Yang
perlu sobat antisipasi saat perjalanan pulang yaitu tanjakan V nya, kelokan
yang menanjaknya, dan setelah sampai di Ciwidey pada sore menjelang malam akan
didapati kabut yang tebal.. jadi lebih berhati-hatilah dalam berkendara dan
tetap perhatikan safety riding itu yang utama..
Tanjakan curam |
Kabut Ciwidey |
Oh
iya, pukul 20.00 saya baru tiba kembali di Buah Batu Bandung di rumah Pak
Indra, artinya 5 jam kembali kami tempuh dalam waktu perjalanan pulang ini,
speedometer menunjukkan km 210.. Perjalanan pulang pun tak kalah alot nya dari
perjalanan pergi tadi, beberapa kali kami berhenti sejenak, ada sekitar 5 #stop
#Stop
yang pertama yaitu di tanjakan 1000 karena ada beberapa teman kami yang
terjatuh ( :-D )
Lokasi jatuhnya .... |
#Stop
yang kedua yaitu di sebuah warung kopi di Kecamatan Naringgul, kami berhenti
sejenak untuk menghilangkan rasa kantuk akibat makan ikan tadi dan menambah sedikit
asupan makanan dengan cemilan serta melaksanakan Sholat Ashar di mushola dekat
warung.
#Stop
yang ketiga yaitu di kawasan Ciwidey, tepatnya di masjid sebelah pemandian air
panas Cimanggu untuk melaksanakan Sholat Maghrib
#Stop
yang keempat yaitu di Alun-Alun CIwidey, karena cuaca sangat dingin, hari sudah
mulai malam, perut keroncongan kembali, Pak Her pun menghentikan kendaraannya
dan menepi di kios-kios penjual makanan ..(red: Nasi Goreng, dll)..
Alhamdulillah nikmatnyaa
#Stop
yang kelima di per3an Soreang yang mengarah ke Kopo dan Banjaran, disini kami
ber 13 motor saling mengecek kondisi dan meng-absen satu persatu takut-takut
ada yang tertinggal dan tak tahu jalan, selanjutnya kami terbagi dua kelompok
menuju tujuan masing-masing, ada yang ke arah Bandung via Kopo da nada yang via
Banjaran…
Dalam
kegiatan touring ini, sobat harus selalu saling membantu dan bekerjasama dengan
rider atau kawan yang lain dan tetap saling memperhatikan satu sama lain takut
takut ada yang ketinggalan, ada yang bermasalah kendaraannya dan lain
sebagainya…
Akhirnya
catatan perjalanan ini saya akhiri.. semoga menjadi referensi bagi yang
memerlukan.. dan jangan lupa recommend ke yang lainnya yaa atau bila ada
komentar monggoo ditunggu..
Asep
Being
a good person is more important
0 comments:
Post a Comment