Do the best for everythings

You will learn how to get the best result from the effort that you have tried.. Actually not as soon, but sure you believe it.. !

Write whatever have you do, and do whatever have you write..

You will have some target, even great target foryour life.. and mark it after you have raised one.. !!

Starting from our self..

Of course, don't wait until the others do that, but you can be the first,, be the example..

Make many dreams and try to realize them.. (a_save)

Dreams will come true .. if you always try to realize it.. so don't give up friends,, it's just talk about time..

Give what our have get from anything..

We can feel so quiet and happiness after we can give what should give tomany people,, it's talk about our benefit..

Tuesday, October 10, 2017

Lirik Lagu Tukar Jiwa - Tulus

Sobat saepulnet, kali ini saya akan sharing lirik salah satu lagu yang baru rilis dari penyanyi solo favorit saya.. yaps.. Tuluss

Lagu-lagunya adem dan liriknya baguss... check it out aja yaa liriknya


Tulus - Tukar Jiwa
Singer : Tulus


Aku kehabisan cara tuk jelaskan padamu
mengapa sulit tuk lupakanmu
Aku kehabisan cara tuk gambarkan padamu
kau di mata dan di pandanganku hu u
coba sehari saja
coba satu hari saja kau jadi diriku
kau akan mengerti
kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu
mengagumimu menyayangimu
dari sudut pandangku
dari sudut pandangku
aku kehabisan cara tuk gambarkan padamu
kau di mata dan di pandanganku
seandainya satu hari
bertukar jiwa aa
kau akan mengerti dan berhenti
bertanya tanya

coba sehari saja
coba satu hari saja kau jadi diriku
kau akan mengerti
kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu
coba sehari saja
coba satu hari saja kau jadi diriku
kau akan mengerti
kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu
mengagumimu menyayangimu
mengagumiiimu menyayangiiimu...
dari sudut pandangku
dari sudut pandangku oo
dari sudut pandangku oo
dari sudut pandangku



Monday, October 2, 2017

Trip to Malela's Waterfall (Curug Malela)

Bismillaah
Ba’da tahmid dan Sholawat


Sobat saepulnet gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik, apapun kondisi yang dihadapi saat ini.. karena yakinlah bahwa itulah yang terbaik buat kita… #naooon

Oh ya, maaf nih sob, udah lama saya ga update apapun di blog ini… tahunan kali ya bukanya.. hehee tapi syukur Alhamdulillah malam ini bisa kembali buka dan menuangkan cerita perjalanan yang saya alami minggu kemarin… Lupakan saja aktifitas saya setahun ini selama vaccum nge-blog, ya intinya lagi focus nyelesain Pendidikan… hehee

Ok.. to the point ya Sob.. sekarang saya mau cerita sedikit perjalanan saya Bersama rekan-rekan di komunitas yang baru saya kenal dan gabung 2 bulan ke belakang, namanya URang Bandung Barat a.k.a UBBAR.. namanya UBBAR karena dalam keanggotaannya mayoritas orang kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, dengan tujuan untuk mengenal dan mengeksplorasi kabupaten Bandung Barat pada umumnya .. hmm

Yaa.. singkat cerita.. setelah perjalanan pertama saya dengan UBBAR sebelumnya yang mengambil destinasi wisata Curug Keraton di Kec.Cikalongwetan bulan Agustus lalu, kiniii UBBAR mengadakan kembali program #mengenalKBB dengan destinasi yang hits sekali di zamannya pd waktu itu yaitu curug Malela.. yaa hits pada zamannya karena sebenarnya tempat ini sudah mulai dikenal sekitar 2 tahun lalu namun karena akses menuju lokasi tersebut masih kurang memadai, sehingga belakangan ini setelah mendengar akses ke lokasi tersebut sudah lumayan bagus dan diperbaiki oleh pemerintah setempat, jadi lebih tertarik untuk dikunjungii..

OK.. Ada yang pernah ke Curug Malela sebelumnya? (komen yaa nanti sharing) hehe.. bagi yang sudah pernah mudah2an ingin kesana lagiii jangan kapok .. dan yang belum, semoga ini menjadi sedikit referensi.

Baik.. Secara Geografis Curug Malela berada di Desa Cicadas Kec.Rongga Kab.Bandung Barat. Lokasinya yang sangat jauh dari pusat pemerintahan Bandung Barat yaitu di Ngamprah, membuat Curug Malela ini disebut sebagai Curug yang tersembunyi, namun itulah tantangannya yaitu perjalanan yang jauh bagi pengunjung yang ingin datang kesana. Langsung aja ya ke cerita perjalannya

Pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB kami semua sudah berkumpul di meeting point yaitu di sekitar gerbang Kota Baru Parahyangan Padalarang, setelah sekitar 25 orang berkumpul dan siap berangkat, tak lupa kami semua berdo’a terlebih dahulu untuk memulai perjalanan. Pemimpin perjalanan yang merupakan ketua UBBAR pula yang bernama kang Rudi kemudian melakukan briefing dan memberitahu jalur yang akan dilalui untuk menuju Curug Malela. RUte yang dilalui untuk berangkat adalah Padalarang – Cipatat – Rajamandala – Saguling – Cipongkor – Gunung Halu – Buni Jaya – Rongga – Curug Malela.

Let’s start the journey.. Oh ya perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan riding sobat, cek terlebih dahulu bahan bakar motornya, kalua bisa isi full tank bahan bakar motor sobat, untuk mencegah habis bensin ketika di perjalanan, karena akan menempuh jalur desa setelah melewati Rajamandala sampai Cipongkor kemungkinan tidak ada SPBU, dan memakan jarak tempuh sekitar 70 km. Sobat akan melalui jalur Rajamandala sampai Saguling dengan kondisi jalan yang muluss, menanjak dan pemandangan khas berbukit-bukit.

Jalan Saguling yang muluss
Tikungan tajaam menurun



45 menit dari Padalarang, kita akan sampai terlebih dahulu di Waduk Saguling.. sejenak kami melepas Lelah dan meregangkan kembali otot-otot sembari foto di beberapa sudut waduk. Kondisi air di waduk saguling saat ini terlihat sekali sedang berkurang karena memang kondisi belum turun hujan sudah beberapa bulan terakhir. Berikut sedikit dokumentasinya.

bendungan saguling

kondisi airr di bendungan saguling sedang sedikit

Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan melalui jembatan saguling menuju Cipongkor, disana ada teman kami yang ikut bergabung dan kemudian menunjukkan jalan melalui Cipongkor untuk ke Gunung Halu..

2 jam perjalanan berlalui kami baru tiba di sekitaran Cipongkor, di tengah perjalanan kami dibawa terlabih dahulu ke sebuah bukit batu yang menjulang tinggi dan membentuk seperti gunung batu.. terlihat bahwa jalan mulus yang sudah kami lewati sejauh ini mulai buntu karena tertutup gunung batu tersebut..

Batuaan yang membentuk gunung

Tanpa disadari bahwa memang itulah jalan yang dipilih dan harus kami lewati, ada sebuah jalan kecil dengan lebar 2 m dan beralaskan batu batu tak beraturan hehe… ga masalah sih sebenernya,.. tapi masalahnya adalah jalanan tersebut menjulang keatas a.k.a menanjak, dengan tanjakan yang cukup curam dan tidak rata alias berliku.. oke.. dengan hasrat yang ingin cepet sampai ke Malela satu per satu motor kami mulai merangkak naik, namun belum 10 m tancap gas, beberapa yang membonceng rekannya mulai menurunkan rekannya dan melanjutkan riding sendiri, sehingga beberapa rekan tim UBBAR ad yang berjalan menuju titik puncak jalan tersebut, termasuk temen sayaaa hehe

Jalan di sebelah gunung batu

Saya berada di 5 motor terakhir karena sebelum naik sempat berbincang2 dlu dengan ketua tim, bahwa mengapa mengambil jalan tersebut, namun apa dikata, motor 110 cc yang saya tunggangi Bersama teman mengeluarkan asap dan bau mesin yang menyengat, sehingga di sekitar 15 m saya dibantu tim lain untuk mendorong dan mencapai jalan yang sedikit mendatar, dengan ditemani sekitar 7 motor barisan belakang termasuk saya, kami istirahat sejenak untuk mendinginkan mesin, dan membiarkan 1 motor meneruskan perjalanan untuk menyusul rekan yang sudah lebih dulu melaju mungkin sudah sampai puncak.. 15 menit berlalu kami melanjutkan perjalanan, namun di akhir tanjakan berikutnya ada percabangan yang membuat kami harus menentukan kearah mana melaju, akhirnya dengan keyakinan salah satu orang, 6 motor ini mengambil arah kiri tanpa menghubungi grup barisan depan karena tidak meninggalkan tanda dan tanpa ada yang menghubungi karena tak ada sinyal..

Baiklah, 2,5 jam sudah kami melaju namun belum ada tanda-ada pertemuan Cipongkor gunung halu.. Kami melanjutkan perjalanan dengan 6 motor beriringan, entah belasan motor di depan tadi berada dimana, karena 30 menit kami melaju di jalur pedesaan yang mulai “tidak mulus” kami belum mnemukan tanda tanda mereka melewati jalur ini.. Alhasil kami meneruskan perjalanan berharap dapat bertemu di persimpangan lainnya..

jalan perkampungan yang mulus
 Jalur yang kami lewati lumayan ekstrim namun jalan mulus kembali, banyak sekali turunan curam, belokan tajam, dan tanjakan yang membuat jantung berdetak lebih kencang saat melewatinya *naoon
Setelah 45 menit melewati jalur tersebut akhirnya kami menemui jalur utama gunung halu yang menghubungkan jalur provinsi dari batujajar, cililin, cihampelas, sindangkerta, gununghalu. Alhamdulillaah.. kami meneruskan perjalanan dan tak terasa waktu menunjukkan pukul 11.30, sampailah kami di persimpangan Kecamatan Rongga.. disitu kami berhenti karena ketua tim yang berada dengan rombongan 6 motor kami sudah ada janji dengan warga sekitar yang akan menyuplai konsumsi.. yaa sob.. di Malela nanti kami akan botram atau makan bareng tapi sudah dipesan sebelumnya, dan infonya bertemu di persimpangan ini..

Adzan Dzuhur berkumandang, dan jreng jreng jrengg… muncullah belasan motor yang memberi tanda klaksonnya masing2, dengan sedikit teriakan mereka karena mereka sebetulnya tadi lumayan lama menunggu kami yang ketinggalan karena motor saya yang “kepanasan” tadi.. hahahaa ternyata kami lebih dulu sampai disini.. sedikit candaaan terhenti karena kami memutuskan untuk Sholat dzuhur terlebih dahulu sambal menunggu hujan reda.. (pas nyampe persimpangan, gerimis, kemudian hujan lumayan deras) dan kami beristirahat di sekitaran masjid

Persimpangan Kec.Rongga (pertemuan tim UBBAR kembali)
Rehat sejenak sambil Isho dan menunggu cathering



Pukul 12.30 hujan reda, kami melanjutkan perjalanan, 10 km menjelang curug malela inilah yang dahulu (engga dulu banget sih) diceritakan orang2 yang sudah duluan kesini, adalah mulainya petualangan ke malela yang sebenarnya.. karena dulu jalannya lumayaan cukup menguras tenaga dan seolah memberi halangan bagi siapa saja yang menuju malela jika tidak kuat, maka mending balik lagi hehee..

Tappi Alhamdulillaah saat ini jalannya sudah muluuuusss.. ya meskipun ada sedikit jalan berbatu saat akan menuju gerbang pintu masuk curug malela.. namun kita akan dimanjakan dengan hamparan kebun teh di kecamatan Rongga yang sedang menghijau mudaa… seperti di kawasan rancabali ciwidey

Jalan hotmix dikelilingi kebun teh
kurang lebih 500 m jalan berbatu
melewati jalan tanah

jalan tanah berlumpur setelah hujaan sebentar
Pos masuk Curug Malela


Oh ya, siapkan uang Rp. 5.000,- per orang ya sob jika sudah ada di pos diatas
Pukul 13.00 akhirnya kami tiba di parkiran Curug Malela … hufft.. tak sabar rasanya kami menuju air yang terjun yang dapat melepas Lelah kami.. mulaai



Tempat Parkir
Pintu masuk pedestrian
Tak lama kami memarkirkan dan merapikan kendaraan kami, kami langsung menuju gapura utama pejalan kakii.,. oh yaa,, jangan takut sob, sudah sampai sini kita ditawari juga bila ingin memesan nasi liwet dadakan yang dibuat warga sekitar, sehingga ketika nanti kita sudah kembali dari Curug, kita tinggal makan deh.. namun karena kami sudah membawa perbekalan, kami terus melaju.. dan jugaa jgn khawatir kalua kita Lelah riding tadi, disini ditawari juga jasa ojeg “Ojeg Malela” bila ingin sampai curug tanpa jalan.. hmm.. untuk hal yang ini tergantung kondisi kita aja ya sob.. yang penting karena tujuan kami disini adalah menikmati perjalanan, maka lebih baik jalan kaki.. ya meskipun katanya jauh sekitar 2km.. wkwkwk

Pedestrian 500 meter pertama (perkiraan)
UBBAR rada di wefi an sedikit
Difotoin Photograper UBBAR
Pedestrian mulai tanpa pegangan hidup *naaaon (Maaf ya teeh ke foto hehe)
Nah sampai sini, perjalanan kaki kami normal normal ajaa karena yaa taka da yang aneh dengan jalannya, mulus, ada pegangan, dan teduuuh

Tibalah kami di pos Malela, dan beberapa warung yang menjajakan makanan serta minuman.. disini kami diberi tahu oleh petugas pos untuk selalu menjaga kebersihan, memperhatikan petunjuk disetiap perjalnan, dan mentaati setiap arahan petugas yang berada di setiap sudut.. serta di area curug
Ini penting yaa sob, karena ini namanya etikaa kitaa.. yang harus selalu dijaga dengan baik dengan cara memperhatikan apa yang ada di sekitar kita

Oh yaa… berhubungg sedang ada sesuatu, saya sambung lain kesempatan yaa

See you

=========================================================================================

Baik, kita lanjut kembali ya Sob

Selanjutnya, ketika melewati di pos penjagaan Malela, disini jalannya masih datar-datar aja, hanya ada turunan sedikit, dan ada beberapa warung lesehan yang menjajakan beberapa minuman..

Area dekat pos
Kita akan mendapat himbauan dari petugas seperti yang dijelasin di awal.. nah setelah itu, barulah kita akan menapaki turunan pejalan kaki yang cukup curam, campuran tanah dan batu-batu yang sebelumnya sudah pernah dibuat anak tangga yang rapi, namun kelihatannya karena tergerus air hujan yang mengalir jadi membuat anak tangga ini banyak yang mengelupas batuannya, sehingga kita harus berhati-hati saat menuruninya.

Jalanan mulai menurun
Dalam perjalanan menuruni anak tangga ini, kita akan melihatt Curug Malela yang sangat tampak dan tidak tersembunyi dari jangkauan pandangan kita ini, Curug yang besar sepertinya, karena ini masih sangat jauh untuk dijangkaau.. dan mungkin kita juga akan berpapasan dengan pengunjung lain yang sedang “naik” a.k.a kembali ke tempat parkiran yang terlihat “hahehoh” seperti sudah berlari mengelilingi stadion GBK (wkwwk lebay) karena terlihat basah di sekujur kepala nya hehe… mungkin mereka sedang mandi keringat karena kelelahan menaiki anak tangga, yang kami sendiri belum tau ini anak tangga turunnya sampai mana, karena belum terlihat bawahnya

Curug malela terlihat saat menuruni tangga
Setelah menuruni anak tangga kurang lebih 500 meter (mungkin- karena saya belum lihat informasi jumlahnya sejak tadi), kami sampai di saung lesehan yang kosong yang entah sudah dipesan atau belum karena saya lupa tidak menanyakannya ke kang Rudi.. but, disitulah kami bisa istirahat sejenak dan tak memakan waktu lama kami langsung melahap naasi bungkus yang sudah dibawa sejak tadii..
Oh ya, di tempat inilah letak beberapa papan yang didesign di atas pohon-pohon untuk mengambil foto dengan latar curug  malela dari kejauhan.. sayangnya, di curug malela beberapa titik masih ada yang harus bayar retribusinya,, hehe

Papan untuk foto ada di sebelah pohon
 Setelah makan lahap dan sedikit berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat lebih dekat curug Malela, dari gambar diatas terlihat sebuah jalan setapak menurun, dan itulah jalan pedestrian yang harus kami lalui, dan itu juga merupakan jalur ojeg malela bila ingin naik ojeg..

Sekitar 20 menit perjalanan (lama karena kami jalannya pelan-pelan karena pegal wkwkwk) akhirnya kami tiba di bibir sungai, terlihat batu-batu besar menjulang dan beberapa kios yang menjajakan makanan dan minuman mengisi sudut-sudut yang strategis dilalui pengunjung..

Sejenak sayaa mengabadikan foto membelakangi kamera dengan latar curug malela yang Subhanallaah besarr dan deras airnya.. namun sedikit surut karena baru mau musim penghujan

Me (membelakangi) dan Malela lebih dekat
Untuk menuju batu-batu yang menjadi spot foto persis di depan curug Malela, kita harus mengeluarkan kembali retribusi sebesar Rp 3.000,-/orang ke petugas yang ada, ada beberapa jembatan yang “ditunggu” oleh petugas sebagai penghubung antar batu, nah.. kami dari UBBAR mengambil batu besar yang berada tepat di tengah-tengah depan curug untuk mengabadikan dan merasakan kesegaran air yang mengalir dibawahnya.. namun sob, tetap berhati-hati yaa soalnya kedalaman air di beberapa titik ada yang mencapi 3 meter, dan deraass… sehingga disini dilarang untuk berenang dan bermain air..

Sambil nunggu difotoin, wefie dlu kebetulan lagi pegang hp temen

Difotoin depan Curug

Curug Malela berdiri sendiri

UBBAR lengkap dengan kamera LSR Ubbar mode timer

Kegiatan kami masing-masing

Jembatan yang dibuat warga sekitar

Gambar diatas adalah foto dari jembatan yang dibuat oleh warga sekitarr..

Fotographer selama perjalanan

Tidak terasa, 45 menit sudah kami menghabiskan waktu di titik ini, titik yang kami tuju.. curug malela.. waktu telah menunjukkan pukul 14.30 dan cuaca terlihat kembali redup, kang Rudi mengajak kami semua untuk bersiap dan kembali ke parkiran untuk pulang.. semua bergegas, melewati jembatan satu-persatu dan mulai “mendaki” jalanan tanah yang sebagian berlumpur dan “lengket” menempel ke alas kaki kami.. sehingga perjalanan naik ini menjadi lebih “berat” hehee

Pendakian menuju tempat makan tadi terasa lambat, maklum.. rasa Lelah mulai menerpa, tapi perjalanan tetaplah perjalanan, tentu harus dinikmatii… agar sehaat *naaoon

Di 10 m perjalanan ojeg telah menanti, dan beberapa menawarkan diri kepada kami untuk kembali naik tanpa harus “berjuang” berpijak ke tanah menggunakan sisa-sisa tenaga.. tapii Alhamdulillaah tim Ubbar belum ada yang ambil tawaran ituu *naaondeui ..

Semua berjuang mengayunkan dan mengangkat kaki menapaki setiap langkah yang ditemani air keringat yang menetes .. sayaa beristirahat sejenak di kios yang dilewati, menunggu beberapa teman, ada rekan riding, Rini, kemudian Mas Agung kalo ga salah, dan terakhir ada Mba Ira wkwk maaf yaa dan juga ada Kang Rudi, ketua tim yang berada paling belakang, memastikan semua sudah naik.. kami di barisan belakang berjalan dengan perlahan menghitung berapa langkah agar tidak terasa sampai puncak wesweswess… tak terasa kami sampai di tempat makan tadi, dan jreng ada “plang” ini lagi 

"plang" ojeg malela

Masih tetap, belum ada yang menggunaan ojeg.. beberapa rekan juga sudah berada di tempat ini sejak tadi untuk mengambil nafas dan sedikit selfie dan wefie hehe

Setelah beberapa saat istirahat, kami melanjutkan perjalanan “naik”,.. oh ya berikut gambar jalannya yang sedari tadi kami turuni, kemudian sekarang kami naiki.. hehe

Jalur pendakian

jalur setapak

jalur ojeg malela

jalur setapak dengan jalur ojeg

jalur pejalan mulai ada kios

Nah gambar-gambar diatas juga merupakan jalur ojeg yang persis berada di sebelah jalur pejalan kaki
Sekitar 20 menit kami melalui jalur ini, dan akhirnya kami tiba di puncak parkiran … hehe

Beberapa tim yang sudah lebih dulu sampai, sudah memakan perbekalan rekan yang lain, dan juga ada yang langsung memesan kelapa muda, disini kami briefing kembali untuk memastikan semua tim kembali, dan bersiap untuk pulang.. sebelumnya kami foto terlebih dulu.. namun file fotonya ada di UBBAR, dan saya belum sempet minta filenya..


Sehingga setelah ini, tidak ada lagi foto perjalanan karena kami focus ke perjalanan “pulang”.. maklum.. kami memulai perjalan pukul 16.00 WIB, dan tak ada waktu untuk sempet ngambil gambar, termasuk rekan saya yang dibonceng pun sudah tak kuat berfoto (ah ini mah lebay pisan) hahahaa…. Sampai di padalarang pukul 19.00 WIB..

Kami menggunakan jalur utama Rongga-Gununghalu-Sindangkerta-Cililin-Cihampelas-Batujajar-Cimareme-Padalarang untuk kembali ke rumah masing-masing.. jalur ini merupakan jalur utama, dan inshaAllah bisa dikatakan jalurnya sangat mulus dibandingkan keberangkatan tadi, semua masih tetap berjajar pada posisinya, mengikuti motor paling depan.. dan di beberapa titik, gerimis pun turun, menghapus Lelah-lelah yang menempel di kepala

Namun tetap tersimpan dalam ingatan, Malelaaa, curug yang indah, tersembunyi di semak belukarr, sedikit terjamaah, bannyak manfaat, menentramkan mata, menenangkan hati, menandakan kebesaranNya.. pemilik alam semesta

Selalu, dalam setiap perjalanan, kita bisa bertafakur dan mengingati diri bahwa diri ini begitu kecil di hadapan sang pencipta..




Asep S
Being a good person is more important


Note :
Jalur ke Curug Malela :
  1. Pdalarang-Cipatat-Rajamandala-Cipongkor-GunungHalu-Rongga-Curug Malela (sekitar 4 jam perjalanan menggunakan roda 2)
  2. Padalarang-Cimareme-Batujajar-Cihampelas-Cililin-Sindangkerta-Bunijaya-GunungHalu-Rongga-Curug Malela (3 jam perjalanan menggunakan roda 2)

Biaya:
  1. Bensin Pulang pergi sekitar 6 liter untuk motor matic
  2. Karcis masuk Curug di Gapura/pos depan : Rp. 5.000,-/ orang
  3. Biaya makanan per orang : Rp. 20.000,-
  4. Retribusi Foto di papan : Rp. 3.000,-/ orang
  5. Retribusi melewati jembatan di curug : Rp. 3.000,-/ orang
  6. Es kelapa muda di tempat parkir : Rp. 10.000,-
  7. Selebihnya pengeluaran pribadi yang lain saja yaaa

Gambar/Foto diambil dari sumber yang berbeda
  1. Kamera smartphone Oppo
  2. Kamera smartphone INfinix
  3. Foto di Grup Whatsapp UBBAR