Tepat 13 sep 2014, saya merampungkan membaca novel ini. Ada kesan dan rasa tersendiri ketika membaca ceritanya di waktu yang sama seperti peristiwa WTC September 2001. Pesan yang disampaikan penulis berupa pesan moral, toleransi sesama, mencintai sejarah, kerja keras, memberikan damak positif bagi saya untuk menjadi agen muslim yang baik seperti yang Mba Hanum kisahkan dalam novelnya. Rasa haru, sedih, emosi, takut, mencekam, bahagia semuanya ada dan berbaur ketika kita membaca dan seolah terlibat dalam peristiwa2 yang digambarkan pada novel ini. Berikut saya berikan review tentang novel BTDLA.
Novel ini bercerita tentang kisah perjalanan penulis suami istri, yaitu Mba Hanum dan Mas Rangga di Benua Eropa tepatnya di Wina, Austria. Keduanya mempunyai kesibukan masing-masing disana. Rangga Almahendra, seorang mahasiswa yang sedang sibuk menyelesaikan studi S3 nya di salah satu universitas di Wina dan Hanum Salsabiela Rais seorang jurnalis yang bekerja di salah satu surat kabar Wina, Heute ist Wunderbar. Berawal dari sana, keduanya lantas diberi tugas dan misi yang berbeda untuk menjelajahi Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Rangga, ditugasi oleh profesor Markus Reinhard ke Washington DC untuk mengikuti konferensi tentang strategi bisnis yang tentu membantu dalam pembuatan tugas papernya mengenai "The Power of Giving in Business". Sedangkan Hanum ditugasi oleh atasannya, Gertrud Robinson yang diminta oleh dewan redaksi surat kabar yang dalam kondisi diambang kebangkrutan itu, untuk pergi ke New York untuk menulis artikel mengenai peristiwa World Trade Center 11 September 2001, dan mengangkat tema "'Would the world be better without Islam?''Akankah dunia lebih baik tanpa Islam?'"
Seperti pesan yang disampaikan oleh penulis, bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan, bahwa Tuhan memperlihatkan cara kerjanya yang luar biasa, bahwa sesuatu itu terkadang tidak bisa diduga oleh akal manusia. Bahwa, Hanum dan Rangga akhirnya secara bersamaan mendapatkan tugas yang sangat penting dan berbeda untuk menjelajah Negeri Paman Sam, Negeri adidaya adikuasa, Amerika Serikat.
Kesepakatan keduanya untuk lebih dulu menyelesaikan tugas Hanum dalam mencari Narasumber yang akan ditemui sesuai rekomendasi atasannya Gertrud, seusai mendarat di New York serta menyelidiki seluk beluk peristiwa WTC September 2001 yang merupakan peristiwa yang menyudutkan Islam sebagai Kambing Hitam adalah agenda pertama mereka, untuk kemudian setelah itu melanjutkan ke Washington DC untuk menghadiri konferensi dan presentasi ide paper nya Rangga dan mencari Philipus Brown.
Kisah perjalanan mereka dalam novel ini bukanlah sekedar kisah perjalanan tugas biasa, lebih dari itu, keduanya nampak dibuat berdecak kagum dengan perjalanan skenario Tuhan yang membawa mereka ke dalam sebuah perjalanan spritual dan sejarah Islam, yang sedikit banyak melekat dan menjadi pembentuk Negara yang dikenal ditemukan oleh Christoper Colombus itu. Perjalanan
Hanum Rangga yang dimulai dari New York untuk mencari Narasumber peristiwa WTC, membawa mereka ke sebuah tempat museum yang dulunya adalah lokasi menara kembar WTC yang konon tertinggi di Dunia itu ditabrak oleh dua pesawat sehingga hancur lebur dan rata dengan tanah. Di Museum inilah Hanum menemukan seorang Azima Hussein (Julia Collins) yang suaminya (Ibrahim Hussein) menjadi salah satu korban peristiwa WTC karena berada di gedung tersebut.
Kisah selanjutnya yang menegangkan yaitu ketika Rangga harus lebih dulu ke Washington DC karena dikejar waktu konferensi dan presentasi, dan terpaksa meninggalkan Hanum yang terjebak demonstrasi di Ground Zero dekat Museum WTC, dan keduanya dipisahkan oleh tugas masing-masing, yang sudah tentu ini berat bagi Hanum karena ia mempunyai kelemahan dalam hal menghafal jalanan apalagi di kota besar Dunia seperti New York. Namun, perjalanan Hanum dalam menyelediki peristiwa WTC di New York yang harus dijalani sendiri itu tak berhenti sampai disana. Ketika Tuhan menakdirkan Hanum kembali bertemu dengan Azima Hussein dan membantunya hingga ia dapat tinggal di New York bersamanya.. Jadilah Azima Hussein menjadi Narasumber Utama dan Michael Jones yang ditemukannya saat Demonstrasi peristiwa 11 September 2001 di Ground Zero menjadi Narasumber utama lainnya. Keduanya merupakan istri dan suami dari korban peristiwa naas 2001 itu.
Ada banyak pesan yang disampaikan dari Novel ini, misalnya pesan sosial kemanusiaan yang disampaikan oleh Philipus Brown dalam keynote speaker nya dalam acara konferensi yang dihadiri Rangga. Brown merupakan seorang pengusaha yang menjadi filantropi yaitu membagikan hasil usahanya untuk pendidikan anak-anak di Negara konflik seperti Afghanistan, Iran, dan di Timur Tengah lainnya. Ini merupakan konsep Islam, yang menjelaskan bahwa bila seseorang menyedekahkan hartanya, maka harta itu tidak akan berkurang, dan malah bertambah. Ini pula yang Brown dapatkan, bisnis nya semakin maju dan pesat, sehingga menginspirasi Rangga dalam mengembangkan ide papernya itu. Tentu Brown beralasan melakukan hal ini. Semuanya akan terkuak tatkala halaman demi halaman kita baca dan sampai pada klimaks cerita.
Klimaks kisah perjalanan Hanum dan Rangga berakhir di sebuah acara TV CNN Heroes yang menghadirkan semua tokoh. Ada Philipus Brown, Andy Cooper, Rangga, Hanum, Azima Hussein, Sarah, Nyonya Collinsworth dan sebuah percakapan by phone dengan Michael Jones. Paparan yang disampaikan oleh Pihilipus Brown dalam menguak peristiwa WTC 2001 pun seolah nyata dan Cerita novel ini begitu terasa menegangkannya tatkala Philipus Brown menceritakan kejadian yang sebenarnya dia alami berserta Ibrahim Hussein, Anna dan dirinya yang berada di gedung WTC saat kejadian dan ia berhasil keluar. Bulu kuduk saya pun berdiri tatkala semua ini dikaitkan dengan tugas dan misi untuk Hanum dan Rangga semuanya ada benang merah dan saling berhubungan. Terkuak 8 tahun setelah kejadian itu dan menjawab misi hanum untuk menulis artikel "Would the World be better without Islam?"
Subhanallah, begitulah cara Tuhan bekerja dan menuntu hambaNya yang bersungguh-sungguh.. Hingga disampaikan menjadi agen muslim yang baik.. Aamiin.
Penasaran kan? Buruan deh baca .. InsyaAllah bermanfaat, terima kasih Mba Hanum dan Mas Rangga atas kisahnya yang sangat menginspirasi .. Ngga sabar ingin ada filmnya juga.. :-) terima kasih yang udah baca !
Salam
0 comments:
Post a Comment