Bismillah..
Ba'da tahmid miwah sholawat...
long time no write .. alhamdulillah kali ini saya bisa berbagi kembali di blog ini, semoga sobat saepulnet tetep dalam keadaan sehat, dalam keadaan happy karena konon katanya kesejahteraan masyarakat itu tidak lg dilihat dari indeks pendapatan, tapi dari indeks kebahagiaan atau istilah bekennya Index of Happiness (ini rada terlalu jauh kali ya pembahasannya).. ok, itu sedikit kutipan dari my favourite leader in Bandung.. yes of course you all certainly now .. he is Mayor of Bandung ..
Let's move to my topic today..
Yap, minggu2 ini tuh rasanya minggu yang menggetarkan dunia bagi warga Bandung khususnya, ada yang tau kenapa? yaps, karena ada event KAA 2015 (Konferensi Asia Afrika) yang diselenggarakan di Kota ini, banyak sekali event skala nasional bahkan internasional digelar, pun tak mau ketinggalan saya ingin sedikit berpartisipasi ke dalam salah satu rangkaian acara pada KAA tersebut. Yaa, meskipun tidak kebagian kesempatan menjadi relawan KAA, tapi mengikuti event yang satu ini pun cukup mengobati .. namanya "Harmony Angklung For The World.."
Event yang digelar di Std.Siliwangi tgl 23 April 2015 ini sangat menyedot animo publik, warga Bandung, warga Jawa Barat maupun masyarakat diluar Jabar banyak yang mengikuti acara tersebut. Memang ternyata benar, kata Mayor of Bandung itu, warga Bandung senengnya gotong-royong, seneng berkolaborasi, akhirnya event ini pun mendunia.. Alhamdulillah
Ada yang tau ngga Angklung itu apa ?
Hari gini belum tau angklung kebangetan sob, soalnya angklung ini sudah tercatat di Unesco sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia ,, Keren yaa !.
ini sedikit kutipan dari wikipedia :
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Nah, berkaitan dengan event KAA ini, pemkot Bandung ingin menumbuhkan rasa cinta warga Bandung terutama generasi penerus terhadap alat musik ini.. tak hanya itu, dengan tagline AngklungForTheWorld, penyelenggara ingin agar kegiatan ini mencapai target dapat memecahkan rekor Dunia atau tercatat di Guines world of record sebagai permainan angklung dengan 20.000 pemain... WAW ..
Setelah di Amerika, China, Australia, Jakarta, akhirnya event pemecahan rekor Dunia dapat diselenggarakan di tanah kelahiran angklung sendiri, ya, di tanah Sunda... melalui warga Bandung, melalui event KAA ini, akhirnya harmony tersebut dapat memecahkan rekor Dunia.. ini hadiah Bandung untuk warganya yang saya liat sekarang ini lebih bergotong-royong dan membudayakan kembali rasa kebersamaan.
Liat saja antusiasme warga yang sejak dari Pagi mengantre,, namun terbayar dengan rekor tersebut, dan lebih dari Itu... kami bahagia menjadi bagian dari ribuan orang disini,, pun semua nya pasti bahagia.. semoga Index of Happiness meningkat dan meneyebar ke semua lapisan .. Aamiin
Alhamdulillah
semoga bermanfaat
Asep
Being a good person is more important !
0 comments:
Post a Comment