Do the best for everythings

You will learn how to get the best result from the effort that you have tried.. Actually not as soon, but sure you believe it.. !

Write whatever have you do, and do whatever have you write..

You will have some target, even great target foryour life.. and mark it after you have raised one.. !!

Starting from our self..

Of course, don't wait until the others do that, but you can be the first,, be the example..

Make many dreams and try to realize them.. (a_save)

Dreams will come true .. if you always try to realize it.. so don't give up friends,, it's just talk about time..

Give what our have get from anything..

We can feel so quiet and happiness after we can give what should give tomany people,, it's talk about our benefit..

Tuesday, October 4, 2016

Review Novel "HUJAN"

Bismillaah…

Ba’da tahmid miwah sholawat

Bagaimana kabarnya saat ini sob? Semoga selalu dalam keadaan yang baik dan dalam kondisi yang berbahagiaa aamiin

Kali ini masih dalam suasana buku-buku tere liye, saya akan me-review kembali salah satu bukunya yang berjudul “HUJAN”.. Semoga review ini sedikit banyak memberikan ingatan kembali bagi sobat yang mempunyai kenangan di masa “hujan” ya Sob.. (maksudnya?)… :-D, ya semacam pengalaman dan kenangan sobat berkaitan dengan saat hujan turun, atau sedang musim penghujan.. karena sekarang sudah memasuki musim hujan nih Sob..hehe.. Bagi beberapa orang mungkin ada yang seperti itu, mengaitkan dan mengingat sesuatu hal karena hujan atau saat hhujan turun seperti halnya kisah dibalik buku ini Sob..

Cerita buku Tere Liye memang selalu saja bikin penasaran dan selalu berbeda, kadang belum terfikirkan sama sekali oleh saya namun setelah dibaca memberi pengetahuan dan wawasan baru..
Check it out aja ya Sob…

Kisah ini berawal dari seorang Gadis yang berusia 13 tahun, namanya Lail.. Ia seorang anak biasa yang dibesarkan disalah satu Kota di Negara yang tak disebutkan dalam cerita, ia bersama ibunya pergi ke sebuah stasiun kereta bawah tanah untuk memulai aktivitas mereka, ini adalah hari pertama Lail bersekolah kembali setelah liburan panjang usai. Ayahnya yang bekerja diluar kota jarang sekali bertemu dengan Lail. Karena itu ia lebih sering menjalani hari-harinya bersama Ibunya.

Era masa depan memang sulit diprediksi, akan banyak peralatan canggih dan modern yang akan muncul seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, begitupun di massa hidup Lail, perkembangan zaman terus berubah, penduduk bumi pun bertambah banyak, sekitar 1 Milyar penduduk bumi telah sesak memenuhi ruang yang tak tertampung lagi, selalu ada siklus, ada yang meninggal, ada yang lahir.. saat itu, berita kehebohan tentang kelahiran bayi yang menggenapkan penduduk bumi menjadi 1 Milyar tersebut tersebar diseantero kota tempat Lail tinggal, pun di stasiun kereta bawah tanah, di setiap layar televisi menampilkan breaking news tentang kelahiran bayi tersebut. Ada perbincangan yang sangat dalam yang saat itu sedang terjadi dalam breaking news, seorang ahli mengatakan bahwa untuk mengurangi penduduk manusia di bumi hanya dengan takdir berupa bencana alam, seperti halnya peristiwa gunung Krakatau yang meletus beberapa abad silam..
Kereta bawah tanah melesat dengan cepat, dibawah daratan kota tersebut, melewati setiap peron dan stasiun yang tersedia, Lail dan ibunya masih berada di kereta tersebut berdesakan dengan penumpang yang lain. Saat itulah, masalah mulai timbul, terjadi guncangan hebat di dalam kapsul kereta, semua barang penumpang berhamburan ke setiap lorong kereta, setiap orang saling bergesekan hebat, listrik pun padam, kereta berhenti seketika dalam perjalanan, meninggalkan stasiun terdekatnya, berada di area sekitar 40 meter di dalam tanah membuat semua penumpang panik, Lail terpisah dari ibunya, dan ibunya terus sibuk mencari Lail..

Di belahan bumi lain terjadi sebuah guncangan hebat, berasal dari sebuah gunung yang sudah berumur ratusan tahun. Gunung tersebut meletus mengeluarkan lava dan abu vulkaniknya, jauuuuh sekali dengan tempat Lail dan ibunya berada. Namun bukan lavanya yang membuat kapsul kereta terhenti, gempa yang ditimbulkan gunung tersebut mengguncangkan benua tempat Negara Lail. Sehingga Negara nya menjadi terdampak letusan.. sesaat itupun Kota porak poranda, gedung-gedung runtuh, bangunan rumah dan jembatan rusak, aliran listrik di Kota tersebut pun lumpuh, pun Lail dan ibunya yang masih terpisah. Beberapa saat kemudian Ibunya Lail berhasil menemukan Lail dan mereka segera mengikuti aba-aba untuk keluar ke tangga darurat jalur kereta bawah tanah.. hanya ada satu jalan bagi mereka untuk keluar dari gelapnya lorong.. kondisi saat itu panik, petugas dari pemadam dan tim sar segera datang mengevakuasi penumpang yang masih mencari jalan keluar, ada yang meninggal saat itu juga, ada yang bersusah payah berjalan, membantu satu sama lain.. ibu Lail segera mendengar instruksi petugas untuk berjalan dengan gerombolan penumpang lain menuju tangga darurat.. namun terjadi masalah berikutnya, gempa kembali mengguncang daratan Kota tersebut, reruntuhan puing lorong semakin banyak menimpa siapa saja yang berada dibawahnya, Lail dan ibunya berjalan tergopoh-gopoh dengan hati-hati, Ibu Lail mendahulukan Lail untuk naik perlahan dengan sisa tenaga menuju tangga darurat dan berakhir di sebuah lubang di jalanan Kota, namun Ibu Lail tak terselamatkan, saat Lail hampir naik, Ibunya terseret reruntuhan dan Jatuh ke bawah lorong kembali, tak terlihat, tak tertolong, Lail saat itu sudah tidak bisa lagi melihat Ibunya, di bawah gemercik hujan yang mulai membahasi pipinya, bercampur dengan air matanya yang terus mengalir, hanya ada seorang yang menemaninya yang menariknya tadi dari atas lubang, seorang anak Laki-laki berbeda usia sedikit lebih besar darinya, dialah Esok..

Sejak kejadian itu, Lail hanya bisa mengenang masa-masa bersama ibunya, kabar buruk pun datang dari beberapa petugas pengungsian bahwa seluruh warga tempat ayahnya bekerja tak satupun ada yang selamat, semuanya menjadi korban dahsyatnya bencana alam tersebut..

Lail mulai menata hidupnya kembali, di dalam suasana pengungsian, ia hanya ditemani esok, anak laki-laki yang dikenalinya saat menaiki tangga darurat…

Hari demi hari berganti dilewati Lail dengan kesedihan, namun esok tetap menemaninya kemana pun Lail pergi.. sejak saat itu mereka berteman akrab.. sedikit demi sedikit kesedihannya mulai hilang tatkala Lail mulai aktif membantu para relawan dan petugas di dalam pengungsian untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan relawan bencana. Ia mulai membantu memasak di tenda, menyiapkan makanan, dan lain sebagainya.. namun sesekali Lail tetap nekad pergi ke sebuah lubang, tempat dimana terakhir kali ia keluar dari lorong tanah di kotanya bersama ibunya.. Saat itu pula esok yang sudah tahu kemana Lail pergi, mencari Lail hingga ke Lubang itu, dan hujan pun turun saat Lail ditemukan esok.. ya selalu saja hujan membasahi tangis Lail yang menyeka air matanya..

Hari berganti dan tahun pun berganti, Lail sudah kembali ke sekolah nya, Pun esok yang berbeda angkatan dengan Lail..

Singkat cerita, Lail masuk ke asrama sekolah keperawatan setelah ia menyelesaikan sekolah mengengahnya, ia mendapati sahabat baru bernama Maryam. Kini Lail sudah menjadi seorang gadis yang cantik, namun mempunyai mental yang kuat, karena mandiri sejak kecil.. esok pun sudah pindah ke Ibu Kota, sekolah di tempat yang terkenal, unggul di zamannya, dan ia diangkat anak oleh seorang kepala Daerah disana, dan Lail belum mengetahui itu.. Lail dan Esok hanya bisa bertemu saat keduanya mendapat libburan semester.. itu pun kalau Esok sempat dan Lail terus menunggu waktu Liburan itu.. karena perlahan ia mulai memahami arti perasaannya terhadap Esok..

Tahun berganti tahun, Lail jarang sekali bertemu dengan esok, pernah sekali Lail diundang ke Ibu Kota oleh Pemerintah karena prestasinya bersama dengan sahabatnya, Maryam.. dalam menyelamatkan warga yang akan terdampak banjir bandang di hilir sungai, namun mereka berdua berhasil memberikan peringatan dan evakuasi sebelum bencana itu sampai di desa tersebut.. Lail yang saat itu menjadi pahlawan relawan muda, bertemu di acara puncak penghargaan kepadanya dengan Esok.. dan akhirnya mengetahui kalau Esok diangkat oleh Walikota di Ibu Kota.. Namun yang membuat Lail sedikit mengubur perasaannya kedalam hatinya kembali karena melihat anak gaadis sang Walikota yang menurutnya lebih cantik, itu lebih pantas bersanding dengan Esok yang menjadi ilmuwan yang terkenal yaitu Soke Bahtera.. Lail merasa dirinya tidak pantaas, dan lebih mengorbankan perasaannya untuk gaadis itu kepada Esok..

HIngga tiba pada titik puncak, dimana proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Esok telah Lail ketahui, dengan suhu bumi yang semakin panas, membuat seluruh penduduk harus hijrah ke planet lain menggunakan kapal raksasa yang dibuat oleh team Esok, dengan Esok sebagai otaknya..
Kapasitas kapal tersebut terbatas dan hanya akan diselamatkan beberapa penduduk dunia saja, tidak semuanya, termasuk 2 tiket terakhir yang Lail simpulkan adalah tiket Esok bersama gadis walikota tersebut.. hati Lail pun hancur saat itu..

Cerita dalam buku hujan ini memang terbilang singkat, karena dalam kisah tersebut pemeran utama yaitu Lail sedang menceritakan kisah hidupnya kepada seorang perawat dengan teknologi kesehatan yang mutakhir saat itu, sampai ia memutuskan untuk berada di tempat ia berada.. Pusat terapi saraf..
Ia ingin menghapus kenangan indah bersama Esok dan melupakan segalanya tentang esok, hingga akhir dari terapi itu saat ia bangun ia tidak akan kembali mengingat yang namanya esok..

Bagaimanakah kisah akhir dari novel ini? Apakah Lail siap dan matang dalam keputusannya untuk menghapus semua memorinya tentang esok? Akankah Esok pun tahu apa yang diperbuat Lail dan berusaha mencegahnya… mendingan sobat baca deh bukunya

Karena Teknologi yang disampaikan pada cerita kali ini membuat fikiran saya tercengang sob dengan apa yang ditulis oleh penulis Tere Liye.. karena tidak terfikirkan sama sekali dengan konsep ruangan 4x4 pusat terapi saraf otak, yang kosong, tidak ada benda apapun, namun dibuat canggih dengan segala yang keluar dari setiap bilik ruangan tersebut.. kereeen

Oh iya sob, segitu dulu ya review novelnya.. agar tidak penasaran langsung saja dibaca novelnya yaa




Judul Novel : Hujan

Penulis : Tere Liye

320 hlmn ; 20 cm













Asep
Being a good person is more important

Tuesday, September 6, 2016

Menuju Sindang Geulis Kahuripan (Cikahuripan)

Bismillaah..
Ba’da tahmid miwah sholawat..

Sobat saepulnet gimana kabarnya? Lama tak menyapa sobat.. oh iya langsung saja, kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya, mencoba memperkenalkan sebuah tempat yang subhanallah indah.. dan untuk mencapai sesuatu yang indah itu memang selalu harus kita perjuangkan, Surga tersembunyi di sebuah lembah yang curam .. memang tempat ini sudah populer sejak dulu, sejak saya masih kecil, karena tempat ini masih satu kecamatan dengan tempat tinggal saya. Namun sekarang mulai populer dan banyak dikunjungi wisatawan luar. Mulanya, tempat ini merupakan tempat pemandian biasa, tempat saya dan teman-teman melepas penat saat masih kecil, banyak jalan/jalur yang bisa dilewati untuk mencapai tempat ini dulu, jalan kaki dari rumah melewati kampung by kampung, persawahan, perbukitan, lembah, hutan pinus, kebun teh, wah pokoknya seru.. namun kini sudah banyak berlalu lalang kendaraan roda 2, bahkan roda 4. Akses menuju tempat ini sudah bisa dicapai menggunakan roda 4, meskipun yaaa masih sama kondisi jalannya sejak dulu hingga sekarang.. kurang bersahabat..haha

Ok baiklah, penasaran kan sob nama tempatnya? Yaa namanya Sindang Geulis Kahuripan, tapi kalo bertanya ke orang sekitar area tersebut lebih dikenal dengan nama Cikahuripan sih sob, pun di daerah tempat tinggal saya.. mungkin nama itu diberikan oleh pemerintah setempat yang sudah melirik potensi wisata Cikahuripan saat ini.. Ini ni sob..

Papan nama Sindang Geulis Kahuripan

Kalo dibaca informasi yang dibawah nama sindang geuilis itu, tertulis talaga Cikahuripan dan Perhutani KPH Bandung Utara, meskipun lokasinya terletak di Kab.Bandung Barat namun tempat ini dibawah naungan Perhutani KPH Bandung Utara tersebut sob. Yang saya tau waktu kecil dulu, Cikahuripan menjadi sumber mata air warga yang berada di bawah dataran tinggi tersebut, tepatnya menuju sebagian kampung di Desa Girimukti , yang lebih dekat menuju tempat tinggal saya sob. Karena Cikahuripan tersebut dikelilingi oleh percabangan jalan yang banyak dan menuju kampung yang berbeda, namun hanya jalur yang ke arah Girimukti saja yang saya tahu ada jalur pipa air nya sejajar persawahan yang dilewati.

Oh iya, sebelum memperlihatkan bagaimana view di sekitar Cikahuripan alangkah baiknya saya akan menjelaskan berbagai rute perjalanan untuk mencapai tempat ini..

1. Via Pangheotan (kp. Tagog Apu)

Petunjuk arah

Sobat yang berasal dari Kota Bandung, Soreang, Padalarang bisa memilih jalur ini, namun saya juga belum pernah sih sob karena konon terlalu jauh untuk mencapai Cikahuripan.. hehe .. karena jalur akses nya lebih panjang melewati perkebunan teh yang jalannya kurang bersahabat.. seperti pada gambar diatas sih sob penampakan jalannya

Setelah melewati Padalarang, pilihlah jalur yang menuju Purwakarta, patokannya sobat akan melewati jalan sejajar rel kereta api terlebih dahulu, 10 menit kemudian akan melewati berbeagai toko *mart di kanan kiri jalan, dan akan menemui sebuah pertigaan dengan petunjuk Perkebunan Nusantara VIII Pangheotan, nah masuk kesitu, terus tanya deh sama orang sekitar agar tidak tersesat..

2. Via Gapura Nanas (PU – Kp.Warung Domba)

INi adalah jalur utama dari arah Bandung yang akan menuju Cikahuripan untuk kendaraan roda 2 ya Sob... Kalo roda 4 lebih baik menggunakan jalur via Cisomang nanti yaa di poin selanjutnya..

Dari pertigaan Pangheotan tadi, sobat terus saja ambil jalur utama Padalarang Purwakarta, sekitar 30 menit sobat akan tiba di jalur yang melewati perkebunan teh tepat di pinggir jalan raya, nah jangan terlalu cepat, karena diakhir dari perkebunan the yang sejajar jalan raya tersebut ada sebuah gapura yang diatasnya ada gambar buah Nanas atau biasa dikenal dengan PU alias Pengkolan Umum. Nah kemudian masuk ke Gapura tersebut, kemudian ikuti jalan yang bagus terus sampai menemukan tanjakan yang jalannya masih mulus..  di tanjakan tersebut masih banyak rumah warga Sob..

Nah, setelah melewati tanjakan, sobat akan disuguhi pemandangan bukit yang indah, namun akses jalannya mulai berubah, kurang bersahabat wwkwk..

Kemudian akan menemukan percabangan pertama, sobat pilih arah kanan ya, disitu juga ada petunjuknya kok jalan menuju Sindang Geulis Kahuripan..

Menuju percabangan berikutnya soboat akan dibuat bingung, karena ada 3 jalan bercabang kembali..
Oh iya, jika sobat berjalan kaki atau sekedar jogging untuk ke Cikahuripan, sobat bisa pilih arah ke kanan, yaitu jalan yang melewati area persawahan..

Kalo lurus itu ke rumah2 warga, nah kita pilih jalan yang ke kiri, yang mulai menanjak dengan landasan batu-batu besar yang berderet, mulai darisini saya sarankan sobat lebih berhati-hati lagi..

Tanjakan dengan jalan bebatuan

Terkadang, kalo tidak diberi ancang-ancang untuk nge-gas, yang kita bonceng di belakang kita juga harus turun sob, karena tanjakannya ekstrem ditambah jalannya yang berbatuan.. Dan disarankan jika melewati jalur ini pastikan cuaca 1 hari sebelum sobat melewati tempat ini tidak hujan alias tidak basah.. karena dikhawatirkan licin sob..

Seteleh melewati tanjakan pertama, Sobat akan melewati beberapa perkampungan warga, dan akan menemukan kembali tanjakan berikutnya hingga sobat sampai di sebuah hutan pinuus yang rindang dan sejuk.. subhanalllah..

Namun jangan senang dulu, karena ini baru separuh perjalanan sobat .. sobat akan menemukan percabangan.. 

Percabangan menuju jalan setapak

Kemudian sesuai petunjuk sobat lurus saja mengambil jalan sejajar hutan pinus..

Oh iya FYI, jalur yang diambil disarankan mengambil jalan yang setapak yang sejajar jalur besar (hanya cukup untuk kendaraan roda 2 saja), karena dengan melewati jalur setapak ini sobat tidak akan terlalu memutar jauh dan akan sedikit memotong jalur.. terlebih lagi, jalur besar yang tersedia sampai saat ini masih rusak, akan ditemui beberapa kubangan air yang cukup dalam selama perjalanan dan beberapa tumbuhan yang dibiarkan tumbuh lebat sepanjang jalur bebatuan yang akan menghambat sobat bila memakai jalur yang besar .. dan ini sangat tidak disarankan untuk kendaraan roda 4 ya Sob..

Namun disinilah serunya sob, bila ke Cikahuripan menggunakan jalur ini, motor2 sobat akan dipacu adrenalinnya karena sedikit banyak akan menemui jalan yang sangat sempit, menanjak dan curam namun kecil, dan memang sobat harus sangat berhati-hati bila melalui jalur ini.. namun tidak akan terasa bila sobat nikmati dan perlahan tiba di pintu masuk kawasan Cikahuripan..

Melewati jalan setapak

setapak, mananjak, menurun

Oh iya, setelah sobat melewati jalur mendatar yang setapak, sobat akan menemukan 2 jalur lagi, bila lurus akan menemui jalur besar lagi dan bila kekiri tapi menanjak sobat masih berjibaku dengan jalur setapak.. dan itulah jalan yang harus sobat ambil.. jalan setapak kembali !

Kemudian sobat akan menemukan titik akhir tanjakan disebuah perkebunan the.. untuk kemudian mengambil jalur setapak yang curam dan menurun.. hingga sobat menemukan sisi yang satunya lagi dari bukit yang dilewati tadi.. seolah-olah menyeberang bukit soob..

View dari atas bukit sejajar jalan setapak

Kemudian ikuti jalan setapak tersebut, dan tetap berhati-hati sob.. karena di sisi kiri kita terbentang sekali kondisi jalan yang kita lewati karena kita berada diatas.. kemudian kita akan menemukan lagi jalan yang menurun dan sedikit miring.. 

Turunan di jalan setapak

Akhirnya setelah melewati turunan tersebut, kita akan menemukan kembali jalan besar dan kita ambil jalur ke kanan.. untuk kemudian bertemu dengan pintu masuk kawasan Cikahuripan..

Pintu Masuk Cikahuripan

Eits..jangan senang dulu sob.. untuk sampai ke cikahuripannya masih harus berjuang lagi sob.. tenang, sabar, dan tetap hati-hati .. karena jalan yang akan dilewati sangatlah curam.. untuk kendaraan roda 2 sobat juga harus dibawa, agar tetap aman dan diparkir di tempat yang disediakan di bawah sana.. wkwkwk

Jalan yang harus dilewati adalah jalan bebatuan yang cukup terlihat basah dan licin bila cuaca hujan, makanya harus sangat hati-hati sob.. sejauh 500 m kita harus menuruni jalan yang curam tersebut, dan lebih bahaya nya lagi kiri kanan nya masih tebing tinggi sob.. sayangnya saya tidak sempat ambil gambar.. namun setelah sampai di parkiran utama.. rasa lelah yang tadi dilewati tidak terasa sob setelah kita dapat menghirup udara segar kawasan sindang geulis kahuripan yang banyak ditumbuhi pepohonan besar berumur ratusan tahun..

Dan beberapa pohon masih saya kenali dan masih sama besarnya seperti saya masih kecil sering ke tempat ini sob..,.wuwhwuhh

Pohon usia ratusan tahun
      3. Via Cisomang

Saya baru coba jalur ini saat pulang dari Cikahuripan sekarang sob, dan ini tentunya dicoba karena teman-teman mulai protes dan tidak mau pulang lewat jalur yang berangkat tadi hihihi.. akhirnya kami memutuskan untuk melewati jalur via Cisomang ini sob dari seliweran info pengunjung yang kami tanya kemana mereka ambil jalan ke Cikahuripan.. dan memang untuk kendaraan roda 4, jalur ini sangat recommended karena bisa sampai di parkiran utama Cikahuripan.. kea rah Pangheotan pun bisa sob untuk kendaraan roda 4, seperti gambar diawal tadi..

Oh iya, untuk kendaraan roda 2 sih sebetulnya sama saja dengan jalur kedua yaitu via Gappura Nanas, jalan besarnya berbatu semua, dan sangaaat panjang treknya.. namun untuk trek yang membahayakan dan mengkhawatirkannya sedikit dan nyaris tidak ada.. karena jalur yang akan dilewati sobat cukup besar, semuanyaaa… tidak ada lagi lewat jalan setapak sob..

Dari arah Bandung, sobat bisa menempuh 45 menit dari Padalarang tadi, setelah melewati gapura nanas, sobat terus saja ambil jalan utama hingga melewati Kantor Kecamatan Cikalongwetan, dan ambil jalur yang ke arah Purwakarta/Jakarta, 10 menit dari situ, siap-siap sobat ambil kanan untuk masuk ke sebuah gapura yang didepannya terparkir banyak delman (gak akan kelewat sob) nah itu namanya Cisomang..

Dari situ, sekitar 1 ½ jam s/d 2 jam, sobat bisa sampai di Cikahuripan..

Jalur yang dilewati adalah Cisomang – Kadudampit – Tengek – Bojong Sero (Gapura) .. nah sampai sini jalannya inshaallah sudah mulus.. hanya beberapa titik saja yang masih rusak namun pemandangan sekitarnya akan mengalahkan rasa kesal sobat terhadap jalan yang rusak tersebut..

Gapura ke Perkebunan teh

Jalan bebatuan menuju Cikahuripan

Jalan mulus menuju Cisomang

Setelah melewati gapura tersebut, tidak ada lagi rumah-rumah warga, yang ada hanyalah jalan bebatuan yang cukup besar dan menguras tenaga sobat yang mengemudi dan mengendarai motor saja sih sob.. alias pegal..hehe

Setelah menemukan pertigaan yang ada gazebo (a.k.a saung), sobat ambil jalur kanan menuju Cikahuripan..

Pertigaan jalan

Setelah itu, masih dengan jalan yang kurang bersahabat (a.k.a parah), sobat akan menemukan jalur kekanan yang menurun.. dan itu lah jalan tunggal menuju Cikahuripan..

Percabangan menuju Cikahuripan

Kemudian sampailah di tempat parkirnya sob (kalau mobil ada dibagian atas sebelum kesini)

Area parkir yang cukup luas dan rindang

Nah, setelah sobat mengetahui rute perjalanan yang akan ditempuh menuju Cikahuripan, berikut harga tiket masuk dan beberapa fasilitas yang disediakan di kawasan Cikahuripan ini Sob..

Tiket masuk Cikhuripan

Air yang jernih menjadi nilai lebih tempat ini, ada beberapa kolam yang disediakan untuk kita berenang dan merasakan kesegaran air dari mata air yang saya sendiri belum tahu haha..

Dari dulu sampai sekarang, kolam yang alaminya masih sama, hanya ada 2, yaitu di bagian paling atas kawasan Cikahuripan, meskipun ke-2 kolam tersebut masih sama ukurannya sangat kecil, tapi alami banget nih sob.. dengan senssasi dikelilingi oleh batuan alam dan sedikit ada curug nya, kolam ini tetap menjadi daya Tarik tersendiri.. terlebih sudah dibangun kolam renang dengan skala yang cukup besar dibagian bawahnya.. tetap saja berenang di kolam air dengan dasar bebatuan ini sangatlah wajib dinikmati bila sobat berkunjung ke Sindang Geulis Kahuripan ini..

Cikahuripan dari atas Parkiran

2 kolam alami yang utama

kolam utama dilihat dari bawah

sedikit curug yang mengalir dari atas

Tempat ini juga ramah untuk anak-anak kok sob.. ada kolam yang dangkal yang menyatu dengan kolam besar, namun dibatasi oleh besi yang memberikan batasan kedalaman kolam

View kolam yang dangkal untuk anak-anak (masih sepi nih sob)

Kolam sedalam 155 cm

Oh iya, siap2 saja ya Sob dengan kejernihan ddan kesegaran air yang ada.. dan tentunya diiingin pisan sob..

Oh iya sebagai saran saja, sebaiknya jika sobat mau berkunjung ke tempat ini di akhir pekan, lebih baik datang lebih awal, karena dari mulai jam 7 pagi juga sudah dibuka kok sob.. karena jika menjelang siang sudah mulai ramai dan sepadat ini nih sob..

View kolam atas dan bawah saat sudah ramai sob

View kolam bawah dari atas

Segitu dulu ya sob ..

Semoga dengan info ini, sedikit banyak menambah wawasan sobat dan memicu sobat untuk bisa berkunjung ke tempat ini suatu saat ya Sob..
 Tak lupa dalam setiap perjalanan menjelajah alam, saya selalu terkagum dan merenung pada diri betapa pribadi ini kecil di hadapanNya,,

Dan tentunya masih dalam semangat kemerdekaan (walau udah beda bulan) tapi saya tetap merinding ketika melihat bendera Indonesia berkibar di suatu tempat yang indah nan tersembunyi..
 
Aku Cinta Indonesia..

@kangasepsaep

Me on top




Simpulan :

Tiket masuk Rp.10.000/ orang (sudah termasuk Asuransi)

Jalur 1 Via Bandung-Padalarang-Pangheotan (perkebunan the) -Cikahuripan (lama)

Jalur 2 Via Bandung-Padalarang-Cikalongwetan-Gapura Nanas-Girimukti-Perkebunan Pinus-Perkebunan Teh-Cikahuripan (1jam dari Gapura Nanas)

Jalur 3 Via Bandung-Padalarang-Cikalongwetan-Cisomang-Tengek-Bojongsero-Perkebunan The-Cikahuripan (1 ½ s/d 2 jam dari Cisomang)














Thursday, July 21, 2016

Review Novel "PULANG"nya karya Tere Liye

Bismillaah…

Ba’da tahmid miwah sholawat

Bagaimana kabarnya saat ini sob? Semoga selalu dalam keadaan yang baik dan dalam kondisi yang berbahagiaa aamiin

Oh ya kali ini saya akan me-review buku dari seorang Penulis yang bukunya subhanallah banyaaaak .. Saya pernah membaca beberapa bukunya yang berjudul “Ayahku bukan Pembohong” dan “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”.. Ada yang tahu ? Yaaa.. Darwis Tere Liye atau lebih dikenal dengan Tere Liye..

Saya memutuskan untuk membeli buku yang satu ini karena menarik perhatian dan membuka rasa penasaran saya tentang ekspektasi saya terhadap judulnya.. teringat tema perantauan.. yang sedang saya alami hehe…. Judulnya yaitu “PULANG”..

Berawal dari Pengenalan Tokoh Utama, dengan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama… Bujang.. Seorang anak yang terlahir dari keluarga biasa yang hidup di Pedalaman Rimba Pulau Sumatera.. Bersama Bapak yang bernama Samad dan Ibunya yang bernama Midah..
Alur Ceritanya mundur maju.. apa yang dijalani pelaku utama saat ini, ia ceritakan kembali awal mulanya hingga ia menjadi seperti sekarang.. dikisahkan dalam novel tersebut bujang yang masih berusia 15 tahun hingga 20 tahun kedepan dalam perjalanan hidupnya.

Beberapa bagian cerita yang akan saya ambil yang menurut saya banyak sekali pelajaran dan hikmah dibalik apa yang ditulis oleh Tere Liye ini..

Sifat yang dimiliki anak ini memang berbeda dari manusia kebanyakan yang mempunyai 5 emosi : bahagia, sedih, takut, jijik dan kemarahan.. namun anak ini tidak memiliki rasa takut

Saat usia 15 tahun, Bujang berhasil bertarung dan mengalahkan Babi Hutan yang sangat besar dalam perburuannya bersama dengan Tauke Besar dan kawan-kawannya.. Dikisahkan bahwa Bujang ini mewarisi sifat yang dimiliki ayahnya dulu yang pemberani, yaitu seorang tukang pukul.. karena keberaniannya itu, bujang dijuluki dengan “Si Babi Hutan”

Memang dalam cerita novel ini, saya juga baru mengetahui ada pekerjaan sebagai tukang pukul, dan inilah uniknya dalam tulisan Tere Liye selalu saja ada yang baru dan perlu pemahaman lebih dalam..
Baik, lanjut ke part berikutnya

Perburuan di hutan rimba sumatera tersebut menjadi titik awal Bujang memulai perantauannya ke Kota Provinsi, karena keberaniannya, Tauke Besar, teman dari Bapaknya membawa Bujang ke Kota hendak ingin mendidiknya menjadi pimpinan generasi berikutnya dari organisasi yang ia pimpin saat itu. Setelah berbincang hebat dengan kedua orang tua Bujang, akhirnya Samad pun mengijinkan Bujang untuk dibawa pergi.. walaupun Ibunya Bujang (midah) sangat mengkhawatirkan putranya tapi ia harus rela melepasnya..

Nah singkat cerita, dalam novel ini memang ada beberapa istilah baru yang baru saya tau, dan beberapa juga menurut saya menjadi ilmu yang harus kita filter tentunya, cukup faham saja dan mendo’akan semoga di Negara ini hal semacam ini tidak ada. Dan kalaupun ada, semoga sudah berubah haluan seperti halnya harapan Bujang pada organisasinya diakhir cerita novel ini Sob..
Berikut ini beberapa cuplikannya..

“Shadow Economy adalah ekonomi yang berjalan di ruang hitam, di bawah meja. Oleh karena itu, orang-orang juga menyebutnya black market, underground economy. Kita tidak sedang bicara tentang perdagangan obat-obatan, narkoba, atau prostitusi, judi dan sebagainya. Itu adalah masa lalu shadow economy, ketika mereka hanya menjadi kecoa haram dan menjijikkan dalam sistem ekonomi dunia. Hari ini, kita bicara tentang pencucian uang, perdagangan senjata, transportasi, properti, minyak bumi, valas, pasar modal, retail, teknologi mutakhir, hingga penemuan dunia medis yang tidak ternilai, yang semuanya dikendalikan oleh institusi ekonomi pasar gelap. Kami tidak dikenali oleh masyarakat, tidak terdaftar di pemerintah, dan jelas tidak diliput media massa…..”

“Satu di antara empat kapal di perairan negeri ini adalah milik keluarga penguasa shadow economy. Satu di antara enam properti penting negeri ini adalah milik shadow economy. Bahkan satu di antara dua belas lembar pakaian, satu di antara delapan telepon genggam, atau satu di antara Sembilan website adalah milik jaringan organisasi shadow economy. Kami bagai gurita, menguasai hampir seluruh aspek ekonomi. Ada lebih dari empat ratus juta tenaga kerja yang bekerja di ekonomi hitam seluruh dunia…..”
“Aku menemui Anda hanya untuk menyampaikan pesan. Jika Anda terpilih menjadi presiden biarkan semua berjalan seperti biasa. Jangan mengganggu kami, maka kami tidak akan mengganggu pemerintahan….”

Dalam hal istilah dan pengetahuan saya sangat suka dengan cerita yang disampaikan oleh Tere Liye, karena secara tidak langsung memberikan pengetahuan dan pandangan yang luas bagi kita yang membaca.. dan melewati part ini kita akan dibuat seru deh Sob..makin terbayang apa yang dijalani oleh Tauke Besar dan akan dibawa kemana organisasinya itu setelah adanya Bujang..

Tauke Besar adalah seseorang yang mewarisi nama besar sebuah keluarga di bidang kekuasaan wilayah, nama keluarga tersebut adalah Keluarga Tong..  Keluarga Tong dibawah pimpinan Tauke Besar saat ini, merupakan salah satu penguasa di Kota Provinsi, menguasai bongkar muat pelabuhan… berawal darisana, seiring berjalannya waktu dengan pasukan yang terus berlatih dibawah seorang kepala Tukang pukul bernama Kopong, dengan tukang pukul – tukang pukul kuat lainnya diantaranya Basyir, keluarga Tong semakin melebarkan wilayah kekuasannya hingga menepi di Ibu Kota Provinsi dan mendirikan markas besar disana.

Bujang, tak serta merta menjadi seorang tukang pukul setiba ia bergabung secara otomatis di keluarga Tong karena dibawa oleh Tauke Besar, pemimpinnya. Ia menjadi seorang yang disiapkan menjadi pemimpin generasi selanjutnya keluarga tersebut setelah di uji kemampuan akademisnya oleh Frans Si Amerika, seorang pengajar bagi Bujang yang disiapkan oleh Tauke Besar.. sebelum apapun, Frans si Amerika telah memberikan soal-soal dengan rentetan waktu yang semakin sempit kepada Bujang, namun hasil yang didapat oleh Bujang sangatlah mengejutkan baginya, hingga ia memberikan titel Jenius kepada Bujang.. tak heran, Tauke Besar bangga dengan anak dari Sahabatnya ini (Samad), sehingga ia semakin yakin bahwa Bujang lah yang menjadi pelengkap puzzle yang hilang bagi generasi pemimpin keluarga Tong berikutnya. Dari sinilah, Bujang mulai dididik untuk dekat dengan buku, dan melanjutkan pendidikan hingga jenjang master dalam 2 bidang studi sekaligus ke Amerika.. Meskipun hari-hari sangat begitu berat dilalui Bujang karena berlawanan dengan ekspektasi Bujang sebelumnya yaitu ingin jadi tukang pukul hebat di Kota..

Bujang tak sendirian berada di Keluarga Tong sejak ia tiba pertama kali.. adalah Basyir, teman sebelah kamarnya di Markas, mengenal Bujang sejak pertama datang, mereka akrab.. namun Basyir lebih dulu menetap di keluarga tersebut, sedari kecil karena ditemukan oleh Tauke Besar dalam keadaan tak ada ayah dan Ibu.. Tauke Besar mendidiknya menjadi tukang pukul, bersama Kopong..
Dari cerita Basyir, ia adalah keturunan Jagal Arab.. ia sangat mengidolakan Suku Bedouin – penghuni gurun-gurun Arab, suku yang nomaden berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka adalah para penunggang kuda dan kesatria paling kuat di daratan Arab.
Nah sob, dalam beberapa tulisannya ada hal yang menarik yang saya kutip, berikut :

Pepatah Suku Bedouin : “I against my brother, my brothers and I against my cousins, then my cousins and I against strangers” Aku melawan kakakku; kakakku dan aku melawan sepupuku; sepupu-sepupuku, saudara-saduaraku melawan orang asing. Pepatah ini adalah simbol kesetiaan. Artinya, keluarga adalah segalanya bagi suku Bedouin. Mereka boleh jadi bertengkar dengan saudara sendiri, tidak sependapat dengan sepupu sendiri. Tapi ketika datang orang asing, musuh, mereka akan bersatu padu, melupakan semua perbedaan. Prinsip yang sama seperti keluarga Tong. Kesetiaan adalah segalanya..

Adapun Kopong, adalah kepala tukang pukul di keluarga Tong saat itu, ia yang ditugaskan oleh Tauke Besar untuk mengajari Bujang menjadi tukang pukul, itu pula merupakan ide Kopong, agar Bujang diajari menjadi tukang pukul kepada Tauke Besar, kalaulah ia tidak menyampaikan idenya, Bujang akan tetap berkutat dengan buku..

Meskipun Tauke Besar belum meng”ia”kan ide Kopong, Kopong diberi kesempatan untuk melatihnya..katanya ingin mengembangkan bakat Bujang jadi tukang pukul, karena Bujang pun punya bakat itu selain bidang akademiknya..

Kopong dengan sabar, melatih bujang di sela-sela rutinitas nya di siang hari.. Bujang sekolah, malam hari ia berlatih menjadi tukang pukul.. hingga setahun kemudian ia baru ditugaskan ke lapangan dari Tauke Besar sebagai tukang pukul..

Orang penting selanjutnya di Keluarga Tong adalah Mansur, ia adalah Kepala keuangan dan logistic, kelihaiannya dalam hal Keuangan membuat bisnis di bawah tangan keluarga Tong melejit, ia adalah kepercayaan Tauke Besar.. namun dlm 20 tahun kemudian mengabdi di Keluarga Tong, ia meninggal karena sakit, kemudian ia digantikan oleh Parwez, seorang yang didapati oleh Tauke Besar karena ia ahli dalam bermain catur. Ia dapat mengalahkan grand master saat usia 14 tahun..

Dalam perjalanan hidupnya, Bujang semakin berkembang.. Pedalaman Rimba Sumatera hampir ia lupakan, karena setiap hari ia terus berlatih menjadi tukang pukul, dan tentunya melanjutkan pendidikan. Di sela-sela masa liburannya, Tauke Besar memberikannya seorang Guru lagi.. Guru Bushi. Ia yang mengajari ilmu Ninja pada Bujang selama setahun saat di Kota Provinsi.. dan Bujang sempat dikirim ke Jepang untuck berilmu ke Guru Bushi karena beliau menetap di Jepang.. Ilmu Shuriken dengan bentuk Bintang Ninja berhasil dikuasai Bujang untuk membasmi lawan..

Selain Guru Bushi, Nujang juga diajari oleh guru lainnya… Salonga, Guru latihan Menembak untuk Bujang.. Bujang dilatih untuk menjadi penembak jitu.. setiap sasaran yang ia lihat dalam sekali tembakan harus langsung tewas, itulah targetnya..dan Bujang berhasil

Banyak misi yang diberikan kepada Bujang, ke Hongkong, Makau, dan beberapa Negara yang menjadi saingan perebutan kekuasaan, seperti itulah dunia shadow economy, disatu sisi saling mendukung siapa yang berkuasa, namun disisi lain bila ada celah, maka antar kelompok akan saling memperebutkan meskipun dengan cara kekerasan.

Begitulah seterusnya, hingga ia dewasa menjadi orang kepercayaan Tauke Besar.. di akhir-akhir masa hidupnya Tauke Besar, Bujang mulai diamanahi untuk menjadi pimpinan generasi penerus dengan memberikan julukan Tauke Muda, namun Bujang menolaknya, karena menurutnya ia tidak pantas.. Tauke tetap kekeh memberi kepercayaan itu kepada Bujang yang tumbuh dengan kejeniusan dan kekuatannya..

Namun masuk klimaks dalam cerita ini mulai menegangkan, bagian Pengkhianatan
Ini adalah bagian yang lumayan seru bagi saya, disini kita akan mengambil pelajaran bagaimana seseorang dapat berubah dalam sekekap..

Saat itu, saat Tauke Besar sudah sakit parah dan pucuk pimpinan hanya tinggal beralih ke Tauke muda alias Bujang, dan kepercayaan Keuangan yang bernama Parwez, ada orang dalam yang sudah jauh-jauh hari bersabar menanti saat yang tepat untuk membalikkan keadaan, balas dendam, dan merebut kekuasaan.. Ialah Basyir.. teman Bujang

Ia menganut pepatah suku Bedouin yang diidolakannya “Musuh dari musuhku adalah temanku”.. ia sejak lama mempunyai dendam kepada Tauke Besar karena dulu orang tuanya terbunuh oleh pertempuran yang dilakukan oleh Keluarga Tong..

Singkat Cerita, markas besar sudah terkepung dan pertempuran pun tak bisa terelakkan..
Akhir cerita, Bujang selamat dan ia berhasil bertemu dengan Tuanku Imam.. kakeknya.. ayah dari Ibunya..

Dalam kondisi lemah, Bujang dirawat oleh Tuanku Imam, setelah ia mendapatkan nasihat dari kakekanya ia berhasil melewati masa-masa terpuruknya saat suatu rasa takut yang dimilikinya tidak ia rasakan. Kini, ia mempunyai semangat baru, semangat pulang.. arti dari pulang disini seperti percakapan berikut

“Kau telah pulang Bujang, pulang pada hakikat kehidupan. Pulang, memeluk erat semua kesedihan dan kegembiraan”

Ia kembali teringat Ibu dan Bapaknya yang telah meninggal, dan ia kembali ingat akan ilmu yang diberikan ibunya saat di Kampung, belajar mengaji dan sholat 5 waktu.. kakeknya lah yang memberi nasihat dan hidayah itu muncul..

Dengan semangat baru, Tuanku Imam memberi dukungan kepada cucunya untuk merebut Keluarga Tong dari Basyir.. dengan cara yang berbeda..

Ini adalah nasihat penting yang dihafal anggota keluarga Tong : “Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing”

Bujang memang sempat terjun ke dunia kelam, namun kini ia bertekad ingin merebut kekuasaan keluarga Tong kembali, dan akan mengubah haluan bidangnya economy shadow menjadi lebih baik..

Dari novel tersebut, ada beberapa point yang bisa saya ambil :
a. Potensi apapun bila kita dapat mengembangkan potensi tersebut maka akan ada jalan untuk mencapainya, tentunya dibarengi dengan usaha
b. Jujur dan bertanggungjawab adalah salah satu sifat yang baik yang dengannya, orang lain akan menilai kita dengan baik sehingga kita dapat diberi kepercayaan
c. Amanah juga sangat perlu kita tanamkan agar kita tidak mengecewakan orang yang memberi kepercayaan kepada kita..

Any else sob?

Bila ada komentar silahkan sob..diantos yaa..

Segitu dulu sob, review kali ini.. inshaallah di lain kesempatan ada review kembali untuk buku-buku lainnya.. do’akan ya Sob

ASep
Being a good person is more important



PULANG
Penulis                 : Tere Liye
Penerbit               : Republika Penerbit
Jumlah hal           : 400 hal

Saturday, July 16, 2016

Ied Mubarok "Goes to Pangandaran Beach

Bismillaah Ba’da tahmid miwah Sholawat..


Sebelumnya saya atas nama pribadi mau ngucapin dulu Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah, mohon maaf lahir batin ya Sob.. Taqobbalallahu minna waminkum shiyamana washiyamakum.. Semoga Allah menerima amalku dan amalmu, shaumku dan shaummu.. Aamiin..

Oh iya sobat saepulnet, kali ini saya akan sedikit berbagi cerita perjalanan saya ketika mudik kemarin.. ada yang baru pulang dari mudik (red : balik) engga sobat ? gimana perjalanannya ? pasti asyik kan sob, kenapa? Karena sejauh apapun kita mengarungi perjalanan saat mudik tersebut, semua tidak terasa dan akan terganti saat kita bisa berjumpa dengan keluarga yang sudah lama tak bersua..

Check it out aj aya Sob!

Singkat cerita, kami sudah tiba di Tasikmalaya, tepatnya di Kecamatan Parungponteng.. Bapak saya asli darisana..

Tanggal 1 Syawal kami (saya, adik2, ibu dan bapak) berangkat pukul 12.30 WIB siang setelah silaturahim di Keluarga Ibu di Cikalongwetan, menempuh perjalanan sekira 10 jam, kami tiba di Parungponteng sekitar pukul 22.00 di tanggal yang sama.. tepatnya 6 Juni 2016.

Alhamdulillah, 2 kuda besi yang kami tunggangi tiba di depan rumah uwa (saudara kakak laki-laki Bapak) di Tasik dengan selamat, meskipun hari sudah malam dan jalanan yang kami lalui amat berkelok, Alhamdulillah.. kami bisa sampai di rumah uwa.

Di hari ke-2 Syawal, pagi hari kami bersilaturahim dengan sanak saudara disana sampai waktu dzuhur.. setelah dzuhur, ayah saya berdiskusi dengan uwa untuk merencanakan perjalanan liburan ke Pantai.. dan akhirnya uwa memutuskan untuk pergi ke Pangandaran…

Pukul 17.00 WIB kami berangkat dari Parungponteng, jalur yang kami lalui untuk ke Pangandaran yaitu Parungponteng – Cibalong – Karangnunggal – Pantai Cipatujah – Pantai Sindangkerta – Cikalong – Pantai Karang Tawulan – Ciparanti – Green Canyon – Perempatan Batu Karas – Cijulang – Parigi – Pangandaran.

Subhanallah, jarak yang ditempuh sekitar 140 km, lebih dari cukup jauh setelah menempuh perjalanan Bdg-Tasik dulu sebelumnya… Tapi itu semua kami nikmati sehingga terasa capeknya hahaha.. namun ada yang kurang dari perjalanan berangkat ini, yaitu perjalanannya malam hari sehingga pemandangan di sekitar perjalanan tidak terlihat. Kenapa kami memilih jalur tersebut? Sebetulnya bila berangkat dari Tasik kita dapat menempuh perjalanan normal ke Pangandaran melalui Kota Banjar, namun untuk mencapai Kota Banjar dari Parungponteng sangatlah jauh. Ada juga jalan alternatif kedua, yaitu di pertigaan masjid Al-Asykari ada kearah Salopa, Cikatomas, dan bertemu dengan jalur via Cipatujah yaitu Pertigaan Cikalong. Namun jalur tersebut, jalannya 75% rusak, sehingga akan menghambat perjalanan.

Lain lagi dengan jalur yang kami tempuh, sejak kita melewati jalur Cibalong-Karangnunggal, kita akan melewati sedikit tanjakan dan banyak turunan yang berkelok, namun perlu diketahui jalan ini sangatlah mulus bersih … dengan kelengkapan marka jalan yang bagus.. sehingga perjalanan baik siang maupun malam akan lebih nyaman. Selepas kita sampai di pertigaan Cipatujah, kita ambil jalur yang ke kiri yaitu ke arah Pangandaran. Apabila kita ambil jalur ke kanan itu jalur ke Kabupaten Garut (red : Pantai Santolo). (di baca juga ya Sob.. --> Goes to Santolo Beach )

Dari pertigaan ini, jalan yang akan kita lalui dominan lurus datar, dan tau ngga sob.. jalannya muluuuuss pisann… sesekali kita menginjakkan jalan yang di cor mulus (gimana ya nulisnya :-D), dan sesekali hotmix mulus.. infonya ini jalur Provinsi sob.. kereen .. dan bila liat di peta (google maps), akan tampak bahwa jalan ini persisi sejajar dengan garis pantai pulau Jawa Bagian Selatan… waaw…tak heran, sesekali kita akan berpapasan dengan pesisir pantai selatan sampai Pangandaran.. namun ini terlihat jika siang hari yaa Sob..

Peta perjalanan

Beberapa tempat yang bisa disinggahi saat kita melalui jalur Cipatujah – Pangandaran diantaranya

1. Pantai Cipatujah
Kami tidak singgah di tempat ini, namun lokasinya memang tidak terlalu jauh dari Tasikmalaya jika sobat tidak akan melanjutkan ke Pangandaran, bisa berlibur di pantai ini sajja

2. Pantai Sindangkerta
Berjarak sekitar 15Km dari Pantai Cipatujah, uniknya ditempat ini ada spot kuliner Sob, banyak sekali kios makanan yang menyediakan makanan laut, terutama Ikan laut Bakar.. sehingga di tempat ini banyak sekali orang yang sedang berlibur atau sekedar singgah untuk makan sejenak untuk melanjutkan perjalanan

3. Green Canyon
Dikenal juga dengan nama Cukang Taneuh, Salah satu tempat wisata yang populer di Pangandaran..

4. Batukaras
Kami juga tidak singgah di tempat ini…

5. Citumang
Kami tidak singgah di tempat ini

6. Pantai Pangandaran
Akhirnya kami tiba di Pangandaran Pukul 00.30 WIB tanggal 3 Syawal.. Perjalanan ini menghabiskan sekitar 7 jam, sebetulnya dengan kondisi jalanan yang lurus dan mulus, kita bisa memacu laju kendaraan dengan kecepatan 80km/jam seperti di dalam jalan tol, namun karena kondisi malam hari, dan cuaca saat itu turun hujan sangat lebat sejak dari pertigaan Cikalong sampai Pangandaran, sehingga kami bergerak perlahan yang penting sampai dengan selamat ya Sob…

Singkat cerita, Pukul 05.00WIB kami bergegas ke Pantai untuk menikmati sunrise atau terbitnya fajar di ufuk Timur…

Sobat bisa menyewa beberapa sepeda yang banyak disewakan di sekitaran pantai, lumayan dengan sepeda tersebut kita bisa mengelilingi kawasan Pantai Timur dan Barat Pangandaran dengan roda yang dikayuh hehe…

Alhamdulillah.. ini beberapa gambar yang diambil saat sunrise mulai muncul setelah awan mendung menutupi :-D
Cindy (adik perempuan saya)
Ateu ilis.. (ponakan)
sepeda yang kami sewa

Setelah berburu sunrise, kita bisa melanjutkan dengan bermain air ria bersama keluarga dan teman-teman..
Ibu, saya, dan Rafli

Dari perjalanan ini saya bisa mengambil pelajaran/ hikmah, bahwa suatu perjalanan itu harus selalu direncanakan terlebih dahulu agar kita bisa bergerak menyesuaikan rencana tersebut, kalaupun ternyata meleset, itulah rencanaNya yang lebih baik.. kemudian ketika kita mentadaburi setiap tempat yang kita tuju itu adalah semata-mata hanya ciptaanNya, seperti halnya lautan yang luas, matahari yang terbit pada poros dan edarannya, kita akan bisa merenung bahwa kita ini sangatlah kecil dihadapanNya.. sehingga apapun yang kita kerjakan saat ini patutlah kita Syukuri dan dijalani dengan Ikhlas.. Aamiin

Segitu dulu ya Sob cerita perjalanannya, oh iya.. gimana perjalanan mudik sobat? Semoga selalu ceria dan selalu bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang dilalui ya Sob...

Asep
Being a good person is more important...


FYI
·         Tiket masuk Pangandaran               : Rp. 36.000,- / kendaraan R4
·         Sewa Sepeda 2 org                          : Rp. 20.000,- / sepeda
·         Sewa Sepeda 4 org                          : Rp. 30.000,- / sepeda